Anis Byarwati Minta Bank Indonesia Bantu Tingkatkan Kualitas SDM Pelaku UMKM

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Politisi senior yang juga ekonom di Komisi XI DPR RI, Dr Hj Anis Byarwati mengapresiasi Bank Indonesia (BI) yang telah bertindak nyata membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak wabah pandemi virus Corona (Covid-19) di Jawa Barat.

“Penting untuk fokus kepada UMKM agar kita mampu bertahan di tengah situasi wabah pandemi Covid 19 yang belum berakhir,” ungkap anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dalam keterangan pers yang diterima Beritalima.com, Kamis (3/12) siang.

Anis yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PKS 2020-2025 bidang Ekonomi dan Keuangan ini menambahkan, seiring dengan banyaknya UMKM yang baru tumbuh di berbagai wilayah, terutama dari kalangan ibu-ibu rumah tangga, sebagian besarnya adalah usaha mikro dan ultra mikro, sehingga menghadapi kesulitan mengakses lembaga perbankan.

Sedangkan Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ungkap wakil rakyat dari Jakarta Timur ini, mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau BI mengeluarkan permodalan seluruhnya melalui perbankan. “Karena itu, perlu adanya solusi tepat yang dihadirkan oleh pemerintah dan BI dalam hal ini,” tegas Anis.

Terkait dengan digitalisasi UMKM, Anis menyampaikan, belum banyak UMKM yang masuk platform digital. Data dari Kementrian Koperasi, dari 64 juta UMKM, yang masuk platform digital baru sekitar 8 juta atau 13 persen sehingga digital UMKM menurut Anis, tidak bisa terburu-buru, menjangkau akses perbankan saja mereka masih kesulitan, apalagi digitalisasi.

Doktor Ekonomi Syariah lulusan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut menjelaskan, UMKM itu tidak bisa dipisahkan dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata SDM UMKM lulusan Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Menengah Pertama (SMP) sehingga kapasitas SDM yang membuat UMKM sulit berkembang.

Padahal, lanjut dia, 99,9 persen UMKM Indonesia menopang ekonomi nasional. Korporasi hanya 0,01 persen. Kalau kapasitas SDM UMKM masih rendah, tentu akan sulit mendongkrak UMKM berkontribusi pada perekonomian nasional.

Karena itu, Anis mengusulkan kepada BI untuk memberikan bantuan program pendidikan formal dan informal terkait ekonomi dan peningkatan SDM, yang akan berdampak kepada peningkatan UMKM. “Dengan begitu, UMKM bakal mampu bertahan dan memilki daya saing yang tinggi di dalam negeri bahkan bisa go internasional,” demikian Dr Hj Anis Byarwati. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait