Anis: Imbas Pandemi Covid 19, Persaingan Kerja Lulusan Baru Makin Ketat

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wabah pandemi virus Corona (Covid-19) telah menimbulkan goncangan kehidupan sosial masyarakat termasuk dalam bidang ekonomi. Bahkan khusus untuk bidang ekonomi, hantaman Covid-19 ini sudah mengarah kepada resesi global.

Hal itu diungkapkan politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam diskusi virtual yang digelar Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (Yarsi) bekerjasama dengan Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (Fossei) akhir pekan kemarin.

Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi Perbankan, Keuangan dan Pembangunan ini mengatakan, berbagai kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bahkan lockdown mengakibatkan penurunan tingkat konsumsi dan investasi.

Anis yang ekonom dan sebelum duduk di Parlemen adalah tenaga pengajar bidang ekonomi di Universitas Yarsi mengatakan, jika pada triwulan III 2020 pertumbuhan masih negatif, Indonesia resmi masuk resesi dengan digenapinya rezim pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut.

Dikatakan, pandemi Covid-19 tentu saja berimbas kepada nasib jutaan pekerja yang dirumahkan atau harus menerima Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga mengakibatkan persaingan kerja lulusan baru semakin ketat.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) 27 Mei lalu, 3.066.567 pekerja terdampak Covid-19 kena PHK maupun dirumahkan. Catatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, hingga Juli lalu, lebih dari 6,4 juta pekerja yang kena PHK atau dirumahkan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), Pebruari 2020 atau sebelum pandemi, penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan masih didominasi tiga sektor yakni pertanian 29,04 persen, perdanganan 18,63 persen dan industri pengolahan 14,09 persen.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase, jika dibandingkan dengan Februari 2019, yakni jasa pendidikan (0,24 persen), konstruksi (0,19 persen) dan kesehatan (0,13persen.

Dalam diskusi itum Anis memberikan harapan khususnya kepada peserta WEBINAR dari berbagai universitas di Indonesia ini, peluang bekerja di bidang penjualan dan pemasaran (sales and marketing) paling besar, mencapai 50,5 persen. Rinciannya, 0,35 persen internship, 32,49 persen entry level, 65,14 persen associate, 1,98 persen mid senior dan 0,07 persen director.

Peluang lowongan pekerjaan di bidang IT dan software 13,4 persen, dengan rincian 2,92 persen internship, 37,92 persen entry level, 39,01 persen associate, 19,82 persen mid senior, dan 0,33 persen director. Posisi berikutnya bidang pelayanan umum (general services) 11,5 persen, dengan rincian 32,44 persen internship, 66,56 persen entry level, 0,78 persen associate, 0,19 persen mid senior, dan 0,03 persen director.

Secara keseluruhan lowongan kerja yang dibuka untuk lulusan baru mencapai 54,2 persen. Posisi program officer development paling banyak dicari calon pekerja. Diikuti account officer, business analyst, social media officer dan banking officer.

Anis memberikan masukan kepada penyelenggara pendidikan tinggi untuk komitmen dalam peningkatan investasi di pengembangan digital skills, selalu mencoba dan menerapkan prototype teknologi terbaru, Learn by doing, menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah peningkatan digital skill, kolaborasi antara dunia industri, akademisi dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill bagi era digital di masa depan, menyusun kurikulum pendidikan yang telah memasukan materi terkait human-digital skills.

“Kalian semua adalah generasi pemimpin bangsa, tetap kuat menghadapi dan menjawab berbagai tantangan di masa pandemi covid 19 dan setelahnya, gunakan value yang kalian miliki. Berani Sukses, berani menerima tantangan,” demikian Dr Hj Anis Byarwati. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait