JAKARTA, Beritalima.com– Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menjadikan industri kreatif sebagai agenda strategis mengkampanyekan kebijakan publik kepada pemerintah. Sebab, industri kreatif akan menjadi backbone (tulang punggung), mesin pertumbuhan baru ekonomi nasional ke depannya.
“Industri kreatif ini tantangan kita ke depannya, karena akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru. Partai Gelora akan menjadikannya sebagai agenda strategis dalam orientasi utama kebijakan publik,” kata Anis.
Hal tersebut dikatakan politisi senior ini ketika menjadi keynote speaker dalam webinar ‘Scale Up Industri Kreatif’ yang diselenggarakan YES Preneur bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Minggu (21/3).
Menurut Wakil Ketua DPR RI 2009-2014 tersebut, untuk men-scale up industri kreatif agar tumbuh dan berkembang sehingga jadi perusahaan besar diperlukan empat faktor pendukung, yakni: infrastruktur (sarana), finance (keuangan), edukasi (pendidikan) dan market (pasar).
Soal infrastruktur misalnya, pemerintah bisa mengembangkan industri kreatif dengan menyiapkan lahan beserta sarana dan prasananya di masing-masing kota sesuai dengan profesi yang ada. “Soal finanansial, perlu political will Pemerintah untuk mendorong pelaku industri kreatif mendapatkan modal dari perbankan, selama ini sulit mereka dapatkan.”
Edukasi diperlukan, karena sebagian besar pelaku industri kreatif belajar secara otodidak, tidak didukung pendidikan akademis. “Kita orang-orang berbakat, tetapi tidak teredukasi dengan baik pada bidang itu, sehingga susah untuk mencapai maksimun. Perlu ada sisi akademi, dan tidak hanya belajar secara otodidak saja,” kata dia.
Soal market, pelaku industri kreatif kurang kreatif memanfatkan pasar domestik maupun internasional, sehingga kalah bersaing dengan negara tetangga seperti Malaysia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan, industri kreatif selama ini tidak dibangun, sehingga ketika pandemi Covid-19 terjadi berdampak bagi perekonomian nasional dan masyarakat.
“Kita terlalu terlena dalam membangun industri kreatif, Begitu ada pandemi, dampaknya semua turun. Waktu ada bom Bali I dan II tidak seperti sekarang. Belajar dari pandemi ini, saya mengajak untuk membangun industri kreatif lebih berkualitas dan memiliki value.”
Menparekraf berharap, pelaku industri kreatif punya tekat kuat dan tidak mudah menyerah dalam menjalankan usaha. Sebab, kegagalan maupun kesuksesan dalam berbisnis biasa terjadi. “Kita harus kolaborasi atau bergotong royong. Banyak talenta-talenta terbaik di bidang enterpreneur, yang leadershipnya bisa dimanafaatkan. YES Preneur, bisa menjadi solusi masyarakat menghadapi kesulitan dan menuju kesuksesan,” kata dia.
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya siap untuk menfasilitasi para pelaku industri kreatif Indonesia menembus pasar di negara itu. “Kita akan dukung pelaku industri kreatif YES Preneur masuk Selandia Baru,” kata Tantowi.
Industri kreatif seperti pariwisata, perfileman dan kuliner di Selandia Baru, kata Tantowi, berkembang pesat meski ada pandemi Covid-19. “Saat saya baru jadi dubes, kuliner dari Indonesia baru ada enam, sekarang sudah ada 12 restoran. Restoran Indonesia tumbuh di Selandia Baru,” kata dia.
Dia menilai perhatian Pemerintah terhadap industri kreatif bisa menjadi momentum saat pandemi ini, sehingga harus bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kemajuan industri kreatif. “Menterinya muda mendukung industri kreatif, ini bisa menjadi momentum. Adanya perhatian Pemerintah bisa dimanfaatkan untuk bergerak cepat di bidang ekonomi kreatif.”
Coach Wulan (Srie Wulandari) menambahkan, Anggota YES Preneur pada prinsipnya punya kemampuan sebagai pelaku industri kreatif dan mau terus belajar untuk meningkatkan kapasitas sehingga bisa menciptakan pasar tersendiri.
“YES Preneur, ini wadah para penggiat industri kreatif dan kita akan memadukan agar produk-produk yang dihasilkan mempunyai daya jual yang bagus di pasar lokal dan internasional,” kata Ketua bidang UMKM DPN Partai Gelora Indonesia ini.
Webinar SCale UP dengan tema ‘Menggerakkan Sektor Ekonomi Indonesia ini juga menghadirkan narasumber lainnya, yakni owner Glory Tech Alkaline Water Treatment Syarifuddin, Founder D’Kapster Yopi Perdana. (akhir)