JAKARTA, Beritalima.com– Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia me-launching Akademi Pemimpin Indonesia (API) untuk dapat melahirkan pemimpin yang diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik dan mewarisi fitur para pendiri bangsa (founding father).
Launching dilakukan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelora Indonesia, Muhammad Anis Matta didampingi Fahri Hamzah (Waketum), Mahfuz Sidik (Sekjen), dan Achmad Rilyadi (Bendum) di Jakarta, Senin (17/8) malam. “Tahap awal, API akan memberikan pembinaan dan pengembangan fungsionaris partai Gelora. Nantinya, melakukan pelatihan ke seluruh wilayah,” kata Anis.
Tahap pertama, API memberikan Orientasi Kepemimpinan kepada 250 peserta terdiri dari pendiri, pengurus DPN, DPW, Majelis Pertimbangan Nasional dan Mahkamah Partai. Peserta yang lulus diberi e-Sertifikat API GELORA. Kegiatan digelar 14-16 Agustus 2020.
Anis mengatakan, dalam setiap krisis besar, ada tiga hal diperlukan yakni peta jalan, pemimpin dan determinasi kolektif. “Yang kita lakukan empat hari ini adalah melaunching lembaga di partai Gelora yaitu Akademi Pemimpin Indonesia untuk memberikan solusi kedua dari yang kita perlukan dalam setiap krisis, setelah peta jalan pemimpin dan determinasi kolektif,” kata Anis Matta.
Narasi besar itu melalui API, selain narasi dalam arah baru Indonesia.
Sebelumnya kita mendiskusikan tentang narasi yang dipekenalkan di partai Gelora, narasi yang menjadi alasan partai Gelora hadir yaitu, kita sudah menjadi gelombang ketiga Indonesia di dalam sejarah.
“Karena itu, kita memerlukan arah baru yaitu menjadikan Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia. Dan, untuk itu kita membutuhkan pemimpin dalam jumlah besar guna membawa narasi besar ini. Itulah yang menjadi misi utama dari API,” imbuh Anis.
Anis juga menyinggung soal krisis kepemimpinan yang bisa menjadi penghancur suatu bangsa. Dia menyebut, HUT ke-75 RI merupakan momentum untuk melakukan peremajaan kepemimpinan secara sistematis.
“Perayaan ulang tahun kali ini penuh dengan kegembiraan karena yang kita rayakan pada dasarnya adalah tekad kita untuk membawa Indonesia keluar dari krisis ini, keluar dari krisis berlarut dan melakukan lompatan besar menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima dunia,” demikian Muhammad Anis Matta. (akhir)