JAILOLO, beritaLima.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Halmahera Barat (Halbar) dinilai hampir seluruhnya pada takut Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disporabudpar dan Ekonomi Kreatif) Halbar “Fenny Kiat”.
Buktinya, sampai saat ini instansi tersebut, selama masa kepemimpinan mantan Bupati Ir. Namto H. Roba hingga di masa Bupati Danny Missy baru di evaluasi sekali oleh Komisi II, hal ini patut dipertanyakan ada apa di balik Fenny Kiat dan para anggota Dewan?
“Menjadi ketakutan kita, dalam hasil kajian menyimpulkan bahwa ada sesuatu diduga terjadi ‘kong kali kong’, salah satu bukti riil selama jalanya FTJ dari pihak DPRD belum pernah sama sekali berniat atau tekat untuk evaluasi kenerja dan sisa anggaran bermiliaran yang di peruntukan di event pemerintah tersebut, maka GAMKI Halbar, pertanyaka kapan DPRD Evaluasi Kenerja Fenny Kiat,”ungkap Ketua Gerakan Mudah Kristen Indonesia (GMKI) Halbar Yohanes Bassay kepada sejumlah wartawan, Senin (23/5).
Menurutnya, ini juga dalam momentum FTJ sebenarnya, untuk siapa?, Bila untuk kepentingan masyarakat Halbar, berikan kreatifitas itu di masayarakat.
“Ini kok kesan kerja hanya untuk kepentingan jabatan dan uangnya di event tersebut.
Selain itu, nampak cari muka (CM) di Bupati, akhirnya apa yang didapatkan kegagalan alias dikritik habis-habisankan, kerja Fenny Kiat dan kroninya, sungguh tak layak di jadikan pedoman,”tandasnya.
Lajut Yohanes juga mendesak agar, DPRD Halbar, jangan terlihat ‘mandul’ di depan sejumlah Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Halbar. Apa lagi di depan Bupati-Wakil bupati.
“Berikan teguran, bila tidak di indahkan, panggil dan evaluasi jika masih sama proses secara hukum, agar tak ada lagi yang nakal dan main-main mencari ke untungan dalam program yang disusun,”tegasnya.
Diakuinya, dari jaman Namto Hui Roba, pada kemana Fenny Kita sama kroni – kroninya, nanti kini baru tunjukan kerjanya, Maksudnya, dari duluh dimana, kini baru studi banding di Mataram, bicarakan PAD lagi, enak sekali janganlah terlalu manis di publik kenyataannya tidak ada dugaan kita hanya cari muka,”pungkasnya. (ssd)