Apa Itu Autopsi & Untuk Apa ?

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr, Robert Arjuna FEAS
Kita sebagain warga masyarakat merasa terkejut bahwa pada tglm27, 7,22 pagi telah dilakukan autopsi ulang pada jenazah Brigadir Josua yang sudah mati pada tgl 8.7.22 lalu dan dibongkar ulang untuk dilakukan
Autopsi demi keadilan hukum yang disaksikan oleh kompolnas,Komnas serta keluarga pasien dilakukan team Foresik sebanyak 7 orang dari berbagai institusi.

Autopsi adalah pembedahan mayat yang akan dilakukan tim yang mumpuni dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia dari berbagai rumah sakit dan universitas.Sebab, autopsi adalah langkah pembedahan mayat yang memiliki dua konsekuensi penting. Konsekuensi autopsi adalah yang pertama dari sisi keilmuan harus sahih dan bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, autopsi adalah langkah pembedahan mayat yang terkait dengan konsekuensi yuridis karena untuk proses penyidikan.

Menurut buku berjudul “Ilmu Kedokteran Forensik” oleh Ahmad Yudianto, autopsi adalah suatu penyelidikan atau pemeriksaan tubuh mayat, termasuk alat-alat atau organ tubuh dan susunannya pada bagian dalam setelah dilakukan pembedahan dengan tujuan menentukan sebab kematian seseorang, baik untuk kepentingan ilmu kedokteran maupun menjawab misteri suatu tindak kriminal.

APA ITU AUTOPSI ?
Autopsi adalah investigasi medis jenazah untuk memeriksa sebab kematian. Kata “autopsi” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “lihat dengan mata sendiri” dan kata “nekropsi” yang juga berasal dari bahasa Yunani artinya “melihat mayat”.

Auopsi adalah pemeriksaan tubuh mayat dengan jalan pembedahan untuk mengetahui penyebab kematian, penyakit, dan sebagainya. Autopsi juga dikenal dengan kegiatan bedah mayat. Berdasarkan dari Yale School of Medicine, autopsi adalah pemeriksaan post-mortem. Dengan kata lain, autopsi adalah prosedur bedah khusus yang digunakan untuk menentukan penyebab dan cara seseorang meninggal.

Tujuan autopsi adalah mengetahui
1. Penyebab kematian yang menjadi alasan medis mengapa seseorang meninggal. Contoh cara kematian sebagai berikut: alami, kecelakaan, pembunuhan, bunuh diri, dan tidak diketahui.
2. Dalam memajukan pemahaman tentang penyakit. Autopsi adalah langkah yang memungkinkan dokter untuk lebih memahami proses penyakit, mendiagnosis penyakit secara akurat, meningkatkan terapi, dan berpotensi membantu pasien lain yang saat ini menderita penyakit serupa

SEJARAH AUTOPSI
Menurut Britannica, autopsi adalah metode pembedahan yang telah dilakukan sejak 300 SM. Adalah dokter Aleksandria Herophilus dan Erasistratus, yang melakukan praktik pembedahan untuk pertama kali. Namun autopsi adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengetahui alasan medis dan cara seseorang meninggal dunia.Namun pada akhir abad 2 SM, dokter Yunani Galen dari Pergamus menjadi orang pertama yang melakukan pembedahan. Dia juga mengaitkan keluhan dan gejala pasien dengan apa yang dia temukan dari proses pembedahan. Praktik tersebut kemudian semakin berkembang di era Renaisans.Andreas Vesalius dengan karyanya berjudul De humani corporis fabrica (1543) menunjukkan bahwa pembedahan memungkinkan untuk membedakan yang anatomi abnormal dari anatomi normal. Leonardo da Vinci juga telah membedah 30 mayat dan mencatat tanda-tanda anatomi abnormal.Sebelumnya, pada abad ke-13, Frederick II memerintahkan agar mayat dua penjahat yang telah dieksekusi dikirim ke sekolah kedokteran, salah satunya di Salerno, untuk dipelajari.

Menurut data National Health Services, tujuan dalam melakukan prosedur ini untuk mengetahui penyebab dan cara ia meninggal dunia.Umumnya dilakukan untuk mayat yang mengalami:
1. Kematian tidak terduga, seperti kematian bayi secara mendadak
2. Korban kekerasan yang tidak wajar atau mencurigakan, seperti bunuh diri atau overdosis obat
3. Kecelakaan tertentu
4. Penyebab kematiannya tidak diketahui

AUTOPSI FORENSIK
Otopsi forensik atau hukum pertama, di mana kematian diselidiki untuk menentukan adanya kejanggalan, telah dilakukan pertama kali oleh hakim di Bologna pada tahun 1302. Antonio Beni Vieni, seorang dokter Florentine abad ke-15, melakukan 15 autopsi secara eksplisit untuk menentukan penyebab kematian dan secara signifikan menghubungkan beberapa temuannya dengan gejala sebelumnya pada orang yang meninggal.Hingga pada akhirnya, autopsi adalah praktik pembedahan yang umum dilakukan dan menjadi bagian dari penyelidikan yang terkait dengan kasus pembunuhan.

Autopsi dapat dilakukan karena beberapa alasan, antara lain sebagai berikut:
a. Ketika sebab kematian mencurigakan atau tidak terduga terjadi.
b. Ketika ada masalah kesehatan masyarakat, seperti wabah dengan penyebab yang belum ditentukan.
c. Ketika tidak ada dokter yang cukup mengenal almarhum untuk menyatakan penyebab kematian dan menandatangani akta kematian.
d. Ketika dokter, keluarga atau orang yang ditunjuk yang bertanggung jawab secara hukum dari orang yang meninggal meminta otopsi.

Menurut Kastubi (2016), autopsi forensik adalah suatu penyelidikan atau pemeriksaan tubuh mayat, termasuk alat-alat organ tubuh dan susunannya pada bagian dalam. Setelah dilakukan pembedahan, dengan tujuan menentukan sebab kematian seseorang, baik untuk kepentingan ilmu kedokteran maupun menjawab misteri suatu tindak pidana.Tujuan autopsi forensik adalah untuk kepentingan peradilan, dan kejelasan yang dapat diungkapkan dari Bedah mayat forensik diantaranya untuk mengetahui sebab kematian, cara kematian, pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan atau mati karena penyakit. Upaya ini sangat dibutuhkan dalam proses peradilan dari tahap penyidikan, penuntutan, sampai pada pemeriksaan di persidangan.

Dengan kata lain, autopsi adalah langkah pembedahan jenazah, yang diperlukan tidak hanya untuk hal-hal yang terkait dengan urusan medis, tetapi juga hukum. dengan kata lain tujuan dari autopsi adalah mencari tahu penyebab dan cara mati seseorang, yang bisa menjadi petunjuk dalam proses penyelidikan.

Tahapan serta proses dalam autopsi secara umum.
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan Organ Dalam
3. Pembedahan Organ Dalam
4. Pengangkatan Otak
5. Pengembalian Organ Tubuh
6. Menunggu Hasil Lab
7. Proses Pemakama

JENIS JENIS AUTOPSI
1. Autopsi untuk Tujuan Diagnostik: Autopsi ini membantu keluarga mempelajari lebih banyak informasi tentang proses penyakit yang menyebabkan kematian pasien. Misalnya, autopsi dapat mengidentifikasi kanker primer yang tidak diketahui, atau kemungkinan dokter melakukan pemeriksaan yang salah saat pasien masih hidup.
2. Autopsi untuk Tujuan Pendidikan: Autopsi dilakukan untuk kegiatan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada dokter, residen, mahasiswa kedokteran, asisten mahasiswa patologi, magang ilmu forensik, dan staf rumah sakit agar mempelajari lebih lanjut tentang berbagai proses penyakit dalam tubuh.
3. Autopsi untuk Tujuan Penelitian: Autopsi jenis ini untuk mendukung berbagai proyek penelitian yang sedang berlangsung.
4. Autopsi untuk Pertimbangan Agama: Autopsi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keagamaan keluarga jenazah. Biasanya, autopsi jenis ini dilakukan berdasarkan keputusan dari pihak keluarga.

JENIS JEN8S AUTOPSI JENAZAH
Dalam buku berjudul “Ilmu Kedokteran Forensik” oleh Ahmad Yudianto, ada tiga jenis autopsi jenazah. Berikut ulasannya.
1. Autopsi Anatomis (Penyelidikan)
2. Autopsi Klinis (Diagnosis/Penyebab Kematian)
3. Autopsi Forensik
Dalam kehidupan sehari hari, rasanya selalu mendapat kendala bila seorang mayat mau di autopsi, para keluarga pasien selalu menghambat mereka merasakan kalau autopsi itu untuk memotong dan mensayat tubuh pasien berkeping keping dan selalu mendapat tantangan berat sebenarnya untuk mencari sumber kematian dan keadilan. Demikian sekilas info,semoga bermanfaat guna,
RobertoNews 1502《29.7.22(06.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait