Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Teman Si Dewi yang bernama Yunus sedang mendapat perawatan khusus di kamar ICU RS Gleneagles di Kuala Lumpur karena menderita Aneurisma Aorta abnominalis karena perdarahan sedang ditolong di sana
Aneurisma merupakan suatu kondisi di mana terdapat tonjolan yang abnormal dari dinding pembuluh darah. Aneurisma dapat pecah atau ruptur, yang menyebabkan perdarahan internal dan dapat berujung pada terjadinya kematian.
Kondisi ini sering kali tidak menimbulkan tanda dan gejala. Jadi, seseorang yang mengalami aneurisma bisa saja tidak mengetahui kondisinya walaupun ukurannya besar.
Aneurisma dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh, seperti:
1. Aorta, yakni salah satu pembuluh darah utama yang mengantarkan aliran darah dari jantung ke organ vital (aneurisma aorta)
2. Bagian dari aorta yang melewati abdomen (aneurisma aorta abdominalis)
3. Bagian dari aorta yang melewati dada (aneurisma aorta torakalis)
4. Pembuluh darah yang mengantarkan aliran darah ke otak (aneurisma serebral)
5. Pembuluh darah pada bagian tubuh lainnya, seperti tungkai, selangkangan, atau leher (aneurisma perifer)
6. Beberapa aneurisma kecil memiliki risiko rendah untuk terjadi ruptur. Dokter bisa menilai ukuran, lokasi, dan tampilan dari aneurisma, disertai dengan riwayat kesehatan penderita dan keluarga, untuk menentukan risiko terjadinya ruptur. Kemudian, dokter dapat menentukan penanganan yang paling tepat untuk aneurisma yang dialami.
PENYEBAB ANEURISMA
1. masih belum jelas
2. kerusakan jaringan arteri juga dapat berperan.
3. Arteri dapat mengalami sumbatan, misalnya akibat deposit lemak yang berlebih
4. Aterosklerosis, atau penumpukan plak pada arteri
5. Tekanan darah tinggi pun dapat berkaitan dengan terjadinya aneurisma.
6. Peningkatan tekanan darah di atas batas normal
ANEURISMA OTAK
Aneurisma otak adalah pembesaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Penonjolan ini akan terlihat seperti buah berry yang menggantung.Aneurisma otak yang membesar dan pecah bisa menyebabkan perdarahan dan kerusakan otak. Misalnya jika terjadi pada batang otak, aneurisma otak bisa menyebabkan terjadinya stroke batang otak. Walaupun bisa diderita oleh siapa saja, aneurisma otak paling sering dialami oleh wanita berusia di atas 40 tahun.
JENIS JENIS ANEURISMA OTAK
1. Aneurisma Otak Tidak Pecah
2. Aneurisma Otak Pecah
.
PENYEBAB ANEURISMA OTAK
1. Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi
2. Berusia di atas 40 tahun
3. Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause
4. Memiliki riwayat cedera kepala
5. Memiliki riwayat mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan atau menggunakan narkoba (terutama kokain)
6. Memiliki kebiasaan merokok
7. Memiliki riwayat aneurisma otak di keluarga
GEJALA ANEURISMA OTAK :
1. Nyeri di sekitar mata
2. Mati rasa di salah satu sisi wajah
3. Pusing dan sakit kepala
4. Kesulitan berbicara
5. Keseimbangan terganggu
6. Sulit berkonsenstrasi atau memiliki daya ingat yang lemah
7. Gangguan penglihatan atau melihat ganda
PENCEGAHAN
1. Sakit kepala muncul tiba-tiba dan terasa sangat menyakitkan (“sakit kepala paling parah”)
2. Penglihatan menjadi kabur atau memiliki penglihatan ganda
3. Mual dan muntah yang menyembur
4. Lumpuh atau lemah pada salah satu sisi tubuh atau tungkai
5. Sulit berbicara
6. Sulit berjalan
7. Kelopak mata turun (ptosis)
8. Kehilangan kesadaran
DIAGNOSA PENUNJANG
1. MRI, untuk mendeteksi ada tidaknya aneurisma otak.
2. CT scan, untuk memastikan ada tidaknya perdarahan di otak akibat pecah atau bocornya aneurisma otak.
3. Angiografi otak, untuk memastikan ada tidaknya kelainan di pembuluh darah otak, termasuk mendeteksi aneurisma otak. Angiografi bisa dilakukan dengan CT scan (CTA) atau dengan MRI (MRA).
4. Pemeriksaan cairan serebrospinal
Penanganan aneurisma otak bertujuan untuk mencegah pecahnya aneurisma, meredakan gejala yang dialami, serta mencegah komplikasi.Upaya untuk mencegah pecahnya aneurisma memerlukan pertimbangan saksama berdasarkan usia, riwayat keluarga, kondisi medis penderita, serta letak dan ukuran aneurisma.Pembedahan dianjurkan jika aneurisma berisiko pecah. Jika aneurisma otak pecah, hal ini merupakan kondisi gawat darurat medis, dan harus dilakukan tindakan pembedahan segera. Terapi ini bertujuan untuk mencegah darah mengalir ke tempat pecahnya aneurisma. Prosedur yang dilakukan, meliputi:
1. Pembedahan dengan Penjepitan (Surgical Clipping)
Pembedahan ini dilakukan dengan membuka tulang kepala lalu, tempat pecahnya aneurisma akan dipasangkan penjepit.
2. Koiling Endovaskular
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang khusus (kateter) ke dalam pembuluh darah di kaki, hingga mencapai kepala. Selanjutnya, dokter akan memasang alat untuk menutup perdarahan (koil). Pembedahan ini dilakukan tanpa membuka tulang kepala.
3. Pembedahan Flow Diverter
Tindakan ini dilakukan jika dua prosedur sebelumnya tidak memungkinkan. Pada jenis pembedahan ini akan dipasang alat yang disebut stent di dalam pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir tanpa bocor kembali. Seluruh tindakan pembedahan adalah terapi yang bisa saja menyebabkan risiko komplikasi, seperti kerusakan otak atau stroke.
GEJALA ANEURISMA
1. Pembengkakan dan nyeri.
2. Perdarahan
3. Peningkatan denyut jantung
4. Nyeri
5. Rasa pusing atau lemah
FAKTOR RESIKO
1. Diet yang tinggi lemak dan kolesterol
2. Riwayat penyakit jantung pada anggota keluarga, termasuk serangan jantung
3. Memiliki kebiasaan merokok
4. Kehamilan, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma pada limpa
DIAGNOSA PENUNJANG :
1. Pemeriksaan anamnese
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan computerized tomography (CT)
4. ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan yang umum digunakan untuk mendiagnosis atau mengidentifikasi kelainan pada pembuluh darah. Pemeriksaan ini dapat membantu visualisasi kondisi dari pembuluh darah, serta adanya sumbatan, penonjolan, dan titik lemah pada pembuluh darah di dalam tubuh.
SOLUSI PENGOBATAN
Penanganan dari aneurisma umumnya bergantung dari lokasi dan tipe aneurisma yang terjadi. Sebagai contoh, titik lemah pada pembuluh darah di dada dan abdomen dapat membutuhkan prosedur pembedahan yang disebut endovascular stent graft.Prosedur tersebut melibatkan koreksi dari pembuluh darah yang rusak. Penanganan lain yang juga dapat disarankan oleh dokter mencakup pengobatan untuk menangani tekanan darah dan kadar kolesterol yang tinggi.
Mengonsumsi diet yang sehat dan mencakup buah-buahan, gandum, dan sayur-sayuran dapat membantu mencegah terjadinya aneurisma. Daging dan ayam yang rendah kolesterol dan lemak jenuh juga merupakan pilihan asupan protein yang baik. Selain itu, produk susu yang rendah lemak juga dapat membantu pencegahan tersebut.
Demikian sekilas info,semoga bermanfaat
RobertoNews 1463《23.6.22(07.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Ked9kteran