Oleh
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Bagi sebagian wanita penyakit ini sering jadi masalah dslam kehidupan seperti diangkat dalam berita MetroTv belakanfan ini bshwavpenyakit vadinitis nenjadi problem kesehatan utama bagi kaum wanita sebagsi yang dialami bu Tukiyem yang sepanjang hari mengelug gatal di vagina serta keputihan sepanjang masa dan berbau amis ysng bolak balik cari dokter kandungan.tak beda dengan Bu Tuty srepanjang masa datang keputihan berbau terus dan menyebalkan.Vaginitis ini penting kita angkat karena ini adalah problem kesehatan masyarakat kaum wanita yang perlu kita bahas bersama……
APA ITU VAGINITIS ?
Vaginitis adalah radang vagina yang menyebabkan gatal, perih, infeksi, atau pembengkakan pada vagina. Radang vagina dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, atau virus.Penyebab paling umum dari radang vagina adalah bacterial vaginosis, infeksi jamur, trichomoniasis, dan vaginitis non infeksius. Anda perlu mengonsultasikan dengan dokter untuk menemukan penyebab pasti dari vaginitis dan memilih perawatan yang tepat.
Vaginitis dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual. Kondisi ini perlu segera ditangani, terutama pada ibu hamil, karena berisiko menyebabkan bayi terlahir prematur atau lahir dengan berat badan yang rendah.
Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang ditandai dengan gatal di vagina dan keputihan. Berbeda dengan keputihan normal yang tidak berbau, keputihan yang dialami penderita vaginitis berbau tidak sedap.
Vagina secara alami terus memproduksi cairan, yang jumlah dan teksturnya bisa berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi. Pada kondisi tertentu, cairan vagina akan lebih kental dan banyak, lalu muncul sebagai keputihan. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua keputihan merupakan gejala vaginitis.
Vaginitis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana terjadi peradangan pada vagina. Keadaan ini merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling umum ditemui.Kondisi ini dikenal juga dengan istilah infeksi vagina atau inflamasi vagina. Sering kali, vaginitis disebabkan oleh infeksi.
PENYEBAB UTAMA
1. Infeksi bakteri menetap di sekitar vagina
2. Infeksi jamur, akibat perkembangan jamur yang berlebihan di vagina
3. Infeksi cacing kremi yang menjalar dari anus
4. Iritasi atau reaksi alergi pada vagina, misalnya akibat penggunaan pembersih kewanitaan
5. Penyakit menular seksual, seperti trikomoniasis, klamidia, dan herpes genital
6. Penipisan dinding vagina akibat penurunan kadar estrogen, misalnya setelah menopause atau setelah operasi pengangkatan rahim (histerektomi)
7. Bahan kimia yang terkandung di dalam sabun atau pewangi. Bisa juga dari cairan pelumas atau bahan lateks kondom.
8. Bahan pakaian dalam yang ternyata malah mengiritasi vagina.
9. Membasuh berlebihan bagian dalam vagina
10. Atrofi vagina, penipisan dinding vagina karena penurunan tingkat kadar estrogen akibat menopause.
GEJALA VAGINITIS
1. Keputihan yang kental, berwarna putih atau kuning kehijauan, dan berbau tidak sedap
2. Gatal di area vagina atau di sekitarnya, misalnya pada vulva atau labia mayora
3. Kemerahan dan nyeri di sekitar vagina (vulvitis)
4. Flek atau perdarahan dari vagina
5. Nyeri saat buang air kecil dan berhubungan sekual
6. Cairan dari vagina yang berwarna aneh dan berbau tidak sedap
7. Kadar cairan yang abnormal
8. Gatal, iritasi, dan rasa tidak nyaman pada area yang terinfeksi
9. Perdarahan vagina ringan atau bercak-bercak.
KAKTOR RESIKO VAGINITIS
1. gonta-ganti pasangan seksual
2. Menderita diabetes yang tidak terkontrol
3. Melakukan vaginal douching atau membersihkan bagian dalam vagina
4. Sering mengenakan celana yang lembab atau ketat
5. Menggunakan KB spiral atau spermisida
6. Menggunakan produk pembersih kewanitaan
7. Efek samping obat-obatan, seperti antibiotik atau kortikosteroid
8. Perubahan hormon akibat kehamilan atau konsumsi pil KB
DIAGNOSA PENUNJANG
1. Pemeriksaan kadar asam dan basa vagina, atau disebut juga pH vagina
2. Pemeriksaan bagian dalam vagina, untuk melihat tanda peradangan
3. Pemeriksaan sampel cairan vagina di laboratorium, untuk mengetahui penyebab vaginitis
PENGOBATAN
1. Pemberian obat antibiotik : Metronidazole dan clindamycin adalah jenis antibiotik yang paling sering digunakan pada vaginitis yang disebabkan oleh bakteri.
2. Pemberian obat antijamur :Vaginitis akibat infeksi jamur dapat diatasi dengan obat antijamur, seperti miconazole, clotrimazole, atau fluconazole.
3. Terapi pengganti hormon ;Terapi pengganti hormon digunakan untuk mengatasi vaginitis yang dipicu oleh penurunan hormon estrogen.
KOMPLIKASI
1. meningkatkan risiko terjadinya infeksi menular seksual lain, HIV lai nya
2. Mengalami kelahiran prematur.
PENCEGAHAN
1. Bersihkan vagina dengan air tanpa menggunakan sabun, dan hindari membasuh bagian dalam vagina.
2. Selalu bersihkan vagina dari arah depan ke belakang setiap kali selesai buang air, dan pastikan menyeka vagina hingga benar-benar kering
3. Seka area kemaluan hingga benar-benar kering sebelum mengenakan celana dalam agar celana tidak lembap.
4. Hindari penggunaan benda yang bisa menyebabkan iritasi atau alergi pada vagina, seperti pembalut yang mengandung pewangi atau sabun pembersih vagina.
5. Lakukan hubungan seks yang aman, misalnya dengan menggunakan kondom atau tidak bergonta-ganti pasangan.
6. Gunakan air hangat bila ingin berendam, jangan air yang terlalu
7. Pilih celana dalam yang tidak ketat dan berbahan katun.
8. Kontrol kadar gula darah bila menderita diabetes.
Demikian sekilas info,semoga bermwnfaat guna dan kalau sakit harus ke dokter bukan ke dukun.
RobertoNews 1522《 20.8.22(05.00)》
• Praktisi Dokter &,☆Penulis Ilmu Kesehatan