Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Bu Susana selalu mengeluh sakit kepala,menstruasi tak teratur seolah olah hamil dan pandangan mata kabur setelah diperiksa dokter dia sedang sakit Tumor Hipofise yang disebut Prolaktinoma dan sekarang sedang diterapkan oleh dokter Endokrin.lain hal dengan Mas Budi,Kondisi ini menimbulkan ukuran tangan dan kaki membesar, keringat berlebihan, masalah jantung dan diabetes, nyeri sendi, dan tubuh terlalu tinggi daripada usianya.divonis dokter Sakit Tumor Hipofise yang disebut Acromegali.Rupanya Tumor Hypophyse beraneka ragam,mari kita bahas….
Tumor kelenjar hipofisis dapat memicu gangguan pada fungsi organ dan beragam proses alami dalam tubuh. Munculnya tumor di kelenjar ini terkadang tidak menimbulkan gejala sehingga sulit terdeteksi. Padahal, penanganan sejak dini dapat mencegah kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.Kelenjar hipofisis dikenal juga dengan kelenjar pituitari atau kelenjar master. Kelenjar berukuran kecil dan terletak di otak ini berperan dalam produksi hormon-hormon penting dalam tubuh, seperti hormon kortisol, hormon prolaktin, dan hormon pertumbuhan (growth hormone).
PENYEBAB HIPOFISE
Perannya tersebut menjadikan kelenjar hipofisis terlibat dalam begitu banyak proses penting dalam tubuh serta memengaruhi fungsi organ dan kelenjar lain, seperti organ reproduksi, kelenjar tiroid, dan kelenjar adrenal. Oleh karena itu, gangguan pada kelenjar hipofisis dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Salah satu gangguan yang dapat terjadi di kelenjar hipofisis adalah tumor kelenjar hipofisis. Tumor ini dapat terbentuk karena adanya pertumbuhan sel yang tidak normal pada kelenjar hipofisis.Penyebab tumor kelenjar hipofisis masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan bahwa munculnya tumor dipengaruhi oleh faktor genetik, baik karena mutasi genetik maupun riwayat tumor kelenjar hipofisis dalam keluarga.
TANDA TUMOR HIPOFISE:
1. Gangguan penglihatan
2. Mudah lelah
3. Suasana hati yang mudah berubah
4. Gangguan tidur
5. Menggigil atau sering merasa kedinginan
6. Penurunan hasrat seksual
7. Produksi ASI menurun
8. Penurunan berat badan secara tiba-tiba
9. Beragam Gangguan Kesehatan Akibat Tumor Kelenjar Hipofisis
Tumor kelenjar hipofisis bisa berdampak pada penurunan atau peningkatan produksi hormon tertentu. Kondisi ini dapat memicu beragam gangguan kesehatan, seperti:
1. ACROMEGALI
Produksi hormon pertumbuhan yang berlebih akibat tumor kelenjar hipofisis dapat menyebabkan akromegali. Kondisi ini ditandai dengan gejala berupa ukuran tangan dan kaki yang lebih besar, nyeri sendi dan otot, keringat berlebih, gangguan jantung, serta tumbuhnya bulu tubuh secara berlebihan.
1. PROLAKTINOMA
Tumor kelenjar hipofisis dapat memicu produksi hormon prolaktin berlebih yang menyebabkan turunnya kadar hormon seksual pada pria dan wanita. Selain itu, prolaktinoma atau kelebihan prolaktin pada wanita juga dapat menyebabkan menstruasi tidak lancar atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali.
Sedangkan pada pria, kelebihan hormon prolaktin akibat tumor kelenjar hipofisis dapat menyebabkan disfungsi ereksi, pertumbuhan payudara, dan berkurangnya jumlah sperma.
1. CUSHING SINDROME
Sindrom ini terjadi akibat produksi hormon kortisol yang terlalu banyak dalam tubuh. Sindrom Cushing dapat menimbulkan gejala berupa meningkatnya tekanan darah dan kadar gula darah, penumpukan lemak, munculnya jerawat, mudah memar, dan gangguan psikologis, seperti cemas dan depresi.Pada anak-anak, produksi berlebih hormon pertumbuhan akibat tumor kelenjar hipofisis juga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, yaitu gigantisme.
1. TIROTOXICOSIS
Pelepasan hormon TSH yang berlebih karena tumor kelenjar hipofisis bisa merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroksin terlalu banyak. Kondisi ini dikenal juga dengan tirotoksikosis.Produksi hormon tiroksin berlebih dapat menyebabkan penurunan berat badan, keringat berlebih, detak jantung tidak teratur, sering buang air besar, dan serangan cemas.
FAKTOR RESIKO
penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki anggota keluarga yang terinfeksi multiple endocrine neoplasia type 1 (MEN 1) berisiko dengan tumor ini.Pada pasien-pasien MEN 1, banyak tumor yang muncul
PENUNJANG DIAGNOSA:
1. MRI atau CT scan, untuk mengetahui lokasi dan mengukur besarnya tumor
2. Testt darah dan urine, untuk mengukur kadar hormon tertentu dalam tubuh
3. Tes penglihatan, untuk memastikan apakah tumor kelenjar hipofisis telah menyebabkan gangguan penglihatan
4. Biopsi, untuk memastikan apakah tumor kelenjar hipofisis bersifat jinak atau ganas
PENGOBATAN
1. Operasi
2. Kemoterapi
3. Terapi radiasi
4. Penggunaan obat-obatan
PENCEGAHAN
1. Konsumsi makanan yang menyehatkan dan mengurangi makanan kemasan.
2. Istirahat yang cukup dan tetap aktif bergerak.
3. Ikuti saran dokter dalam menjalani pengobatan maupun cek kesehatan secara rutin.
4. Kendalikan tekanan darah normal maupuan gula darah agar tetap stabil.
Jika penderita tumor kelenjar hipofisis berusia muda dan tidak mengalami gejala yang mengganggu, dokter hanya akan menunggu sambil terus melakukan pengamatan secara berkala.Apabila tidak mengganggu, penderita tumor kelenjar hipofisis dapat beraktivitas secara normal. Namun, perlu diingat bahwa pemeriksaan secara rutin ke dokter merupakan hal penting yang tidak boleh dilewatkan, sebab tumor kelenjar hipofisis mungkin saja berkembang dan membutuhkan perawatan khusus ke depannya.
Demikian sekilas info pengetahuan tentang berbagai uenus tumor hipofise, semoga berkenan membaca
Tetap jaga protokol kesehatan walaupun covid menurun tapi tetap masih ada sekitar kita,Vaksinasi covid harus wajib dilaksanakan.
RobertoNew 1455《16.6.22 (06.30)》
• Praktis Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan