Jakarta–Beritalima Asosiasi Profesi Teknologi Indonesia hadir karena adanya Dampak perubahan iklim dan pencemaran lingkungan yang sudah di rasakan, mulai dari perubahan cuaca yang ekstrim, musim hujan dan musim kemarau yang tidak menentu.
Dan yang utama pemanasan global yang menyebabkan kekeringan, Disamping itu proses pencemaran lingkungan dari pembuangan limbah baik limbah cair, limbah padat makin besar akibat perilaku manusia yang makin tidak terkendali dan tidak beraturan.
Kegiatan yang dilakukan Selama Tiga hari di Hotel Santika Depok 13-15 September 2017, Bersama Ibu Nurul yang memaparkan mengatakan agar Pemerintah sebetulnya sudah cukup peduli dengan masalah ini dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, akan tetapi diperlukan peran serta masarakat agar segala permasalahan bidang lingkungan teratasi.
Salah satu peran masyarakat yang turut serta membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan lingkungan adalah dengan membentuk Asosiasi Profesi Teknologi Lingkungan atau disingkat APTLI. APTLI hadir dalam rangka memberikan solusi teknologi ramah lingkungan bagi berbagai masalah lingkungan dan juga upaya pencegahannya. Teknologi ramah lingkungan adalah sebuah bentuk usaha pemeliharaan lingkungan terhadap akibat pencemaran lingkungan dan yang dimaksud dengan ramah lingkungan di sini adalah bersifat meminimalisir segala macam pencemaran yang telah ada di bumi kemudian mencegah terjadinya pencemaran yang terjadi pada masa depan.
Penggunaan dari teknologi yang ramah lingkungan ini diharapkan bisa menjadi solusi paling baik untuk memecahkan permasalahan lingkungan, teknologi yang ramah lingkungan merupakan teknologi yang sumber daya alam lingkungannya lebih hemat, mencakup ruang, energi dan bahan baku ujar Amos APTLI #cristy
