SURABAYA, Beritalima.com |Asisten Deputi Industri dan Jasa deputi bidang produksi dan pemasaran Kemenkop Ari Anindya Hartika bekerja sama dengan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan Sosialisasi dan pendampingan on boarding KUMKM ke dalam SIPLaH untuk produk furniture dan kerajinan, Rabu(21/10/2020) di Hotel Mercure, Surabaya. Hadir dalam acara tersebut, sekretaris Dinas Koperasi dan UKM provinsi Jatim, Andrio Himawan Wahyu Aji SH, MH di dampingi Ratnaningsih kasie produksi bidang produksi dan restrukturisasi usaha. Dan 20 peserta UKM industri kreatif furniture dan Kerajinan yang tergabung dalam 6 MarketPlace dari Pasuruan serta beberapa delegasi dari kemendikbud pusat Jakarta.
Dalam sambutannya, Ari menyampaikan bahwa Kemenkop mengadakan kegiatan sosialisasi dan pendampingan on boarding UMKM untuk bisa masuk ke dalam siklus SIPLah, itu adalah sistem informasi pengadaan di sekolah”Itu adalah aplikasi yang kita kerjasamakan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekarang kan Presiden juga mengamanatkan memberikan arahan bahwa produk-produk UKM harus diutamakan untuk dibeli, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya beli. Nah, daya beli kan sekarang ini kalau masyarakat masih belum, mengingat kondisi seperti ini. Mungkin yang siap itu kan adalah Kementerian lembaga pemerintah pusat, dan pemerintah daerah,” terang Ari.
Ari mengungkapkan saat ini pihaknya meminta kemendikbud dan juga lembaga negara lainnya untuk membeli barang produksi dari UKM.
“Untuk itu kita mendorong teman-teman pelaku UMKM ini bisa masuk ke dalam aplikasi SIPLaH itu, 1 minggu yang lalu saya menggelar acara serupa di Solo. Hari ini di Surabaya, kita mengajak temen-temen di sekitar lembaga negara untuk mengutamakan membeli produk-produk UKM. Untuk furniture dan kerajinan nya teman-teman UKM bisa masuk menjadi penyedia, karena kalau di sekolah kan banyak kebutuhannya,” sambung Ari.
Lebih lanjut Ari menyebut bahwa pihaknya melihat peluang di sekolah-sekolah itu kebutuhan bambu, kemudian mebel dan lain sebagainya. Itu sebenarnya tidak hanya untuk furniture saja, tapi juga produk-produk yang lain, yang intinya sama prinsipnya.
“Nah di sini karena ada 6 marketplace yang ada di sistem SIPLaH itu kita undang semua. Nanti mereka yang mengajari. Seminggu yang lalu kita adakan kegiatan serupa di kota Solo, itu juga sama dan Alhamdulillah temen-temen pelaku UMKM banyak yang ikut, dan sudah bisa masuk ke dalam sistem SIPLaH ini. Jadi intinya, kita terus mendorong temen-temen UKM di era pandemi seperti ini, menyambut new normal supaya bisa lebih bangkit lagi, untuk bisa berproduksi, untuk meningkatkan produksinya, meningkatkan kapasitas produksi, sehingga bisa seperti pada keadaan sebelum pandemi covid melanda,” lanjutnya.
Ari menambahkan, untuk mewujudkan pemulihan ekonomi nasional, UKM memperoleh bantuan dari PEN, tapi kalau Kementerian Koperasi sendiri tidak memberikan bantuan yang sifatnya bantuan sosial, dana-dana itu oleh pemerintah disalurkan melalui PEN sebesar Rp 2,4 juta. Untuk sekolah melalui dana BOS.
“Kebutuhan apa yang diperlukan kan mereka sendiri yang tahu, kalau Dinas Pendidikan kalau tidak salah ada surat edaran dari Mendikbud ya, untuk mengutamakan pembelian produk-produk UMKM. Nah kalau mungkin lebih dijabarkan atau lebih dikuatkan lagi, tentunya dengan dinas-dinas pendidikan yang ada di provinsi, untuk menghimbau agar sekolah-sekolah dan lembaga yang ada di dalamnya mengutamakan pembelian produk-produk UKM. Harapan kami supaya temen-temen pelaku UMKM ini bisa menjadi penyedia dari apa yang menjadi kebutuhan barang dan jasa pemerintah, kita lihat potensi besar ada disitu, ” pungkasnya.(yul)