SURABAYA, Beritalima.com|
Dibukanya kembali kesempatan untuk beribadah umroh dan haji, sangat perlu disyukuri. Mengingat Indonesia merupakan negara Islam terbesar di dunia. Dan jamaah terbanyak memang berasal dari Indonesia. Karena itu, wakil ketua komisi E DPRD provinsi Jatim Ir Artono memberikan apresiasi kepada pemerintah, baik pemerintah kerajaan Arab Saudi maupun pemerintah Indonesia.
“Ya bagus. Pertama bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk kembali umroh dan haji. Masyarakat bisa melaksanakan umroh dan haji karena sudah tertunda hampir 2 tahun, ini menjadi sebuah mimpi yang panjang, dan Alhamdulillah sekarang ini Pemerintah Saudi sudah membuka keran untuk kegiatan haji kembali. Walaupun dengan berbagai macam syarat,” terang politisi PKS ini.
Artono menyebutkan bahwa meskipun nantinya itu ada yang namanya karantina, baik yang ada di Timur Tengah, nanti di sekitar Mekah dan Madinah maupun di Jeddah, saat kembali pulang ke Indonesia, juga harus dikarantina.
“Artinya membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang lebih tentunya, daripada ibadah haji yang sebelum-sebelumnya. Harapan kami bagi masyarakat Indonesia yang ingin melaksanakan ibadah haji tahun 2022 ini, akan menyiapkan baik fisik maupun finansialnya, karena otomatis dia akan lama dalam menjalankan ibadah hajinya,” sambungnya.
Lebih lanjut Artono menuturkan, bahwa kebijakan ini patut disyukuri, saat ini pemerintah Arab Saudi sudah memberikan ijin jamaah asal Indonesia diperbolehkan Kembali melaksanakan ibadah Umroh dan haji. Jika sebelumnya, karena pandemi Covid-19 yang sempat membuat negara Indonesia terpuruk, dan menjadi perhatian seluruh dunia. Mengingat korban meninggal karena pandemi ini sangat luar biasa banyaknya. Dan beberapa negara besar, termasuk pemerintah Arab Saudi melarang warga Indonesia berkunjung ke negaranya.
“Kesempatan ini sangat dinanti-nanti masyarakat, karena mereka sudah antri lama, semakin lama semakin panjang. Saya pikir solusinya adalah pemerintah harus memberikan prioritas utama kepada jamaah berusia lanjut. Karena kan usia mereka juga akan bertambah tua yang sudah puluhan tahun menunggu giliran. Tentunya yang lewat reguler ini sekarang diberikan kemudahan. Didahulukan, terutama yang umurnya sudah tua. Yang muda bisa antri berikutnya. Itu harapan saya. Jadi dahulukan yang sudah tua-tua, walaupun kita ndak tahu umur manusia, tapi secara ilmiah kan orang-orang yang sudah tua ini lebih rentan. Pemerintah harus memberikan prioritas kepada jamaah haji yang usianya sudah lanjut,” pungkasnya.(Yul)