SURABAYA, beritalima.com | Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak mengajak kepada kaum perempuan di Jatim memanfaatkan akses internet sebagai peluang untuk semakin berdaya. Apalagi akses tersebut telah berkembang pesan di era industri 4.0.
“Saya mengajak perempuan Jatim berdaya dan bisa memanfaatkan internet. Teknologi internet sangat bermanfaat di era 4.0 ini,” ujar ajak Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak saat menjadi keynote speaker Teach to Impact (Inclusion, Improvement, and Collaboration) di Ballroom Hotel Sheraton Surabaya, Senin (17/2).
Menurut Arumi, perempuan berdaya tidak sebatas hanya di rumah saja, tetapi di luar rumah juga perlu. Berdaya, ujar Arumi bisa mempunyai kekuatan (power) dan pengetahuan yang diterapkan bagi dirinya sendiri dan sekitarnya.
“Berdaya itu punya skill keterampilan sendiri, masuk jadi entrepreneur. Perempuan yang berdaya tidak terkungkung dalam box kecil. Mereka bisa melindungi keluarganya sendiri,” katanya.
Bagi kaum perempuan sendiri, lanjutnya, bisa memanfaatkan sebaik mungkin. Teknologi internet memberikan nilai tambah bagi kaum perempuan.
“Teknologi, internet dan seluruh daya supportnya mampu membawa manfaat segi ekonomi dalam hidup kita,” kata Istri Wagub Jatim ini.
Arumi pun menjelaskan, dari segi ekspor, Jatim menduduki peringkat kedua se-Indonesia. Ekspornya sendiri didominasi dari sektor UMKM, Industri Kreatif yang menghasilkan produk-produk Jatim dan Indonesia.
Melihat hal tersebut, Pemprov Jatim menyadari pentingnya pengembangan kualitas SDM agar mampu berdiri sendiri untuk menghasilkan produk.
“Meningkatkan kapasitas IPM, manusia di Jatim yang berdiri di atas kaki sendiri untuk menghasilkan dan produktif bagi diri sendiri maupun keluarga. Dan teknologi memberikan nilai tambah bagi hidup kita,” pungkasnya.
Teach to Impact Surabaya pada hari pertama mengangkat tema “Empower Up! Teach to Empower Women & Underrepresented Group”. Beberapa narasumber yang mengisi acara tersebut antara lain Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Bachsin, Photorealism Artist Shierly Lin, The Unspoken Ministry Elenora Moningka, Kawakibi Digital Ariesaldy Putra, Substitue Marketspace Ratu Fitri, dan Surabaya Toastmaker Kencana Wulansari.