Arumi Bachsin Ajak Masyarakat Cintai Kreasi Produk Kearifan Lokal

  • Whatsapp
Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Elestianto Dardak melihat hasil karya kerajinan olah limbah plastik di salah satu booth pameran Dekranasda Kab. Madiun pada Sepasma 2019

SURABAYA, beritalima.com| Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Arumi Bachsin Elestianto Dardak mengajak masyarakat untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif di era industri 4.0, dengan cara mencintai produk dan kearifan lokal, serta berkreasi untuk menciptakan karya berkualitas berdasarkan kearifan lokal tersebut.

“Tujuannya, kita bisa menjadi pelaku dan pemenang, serta turut berkontribusi dalam berkembangnya ekonomi di kabupaten sendiri, bukan hanya jadi penonton,” tegas Ketua Dekranasda Arumi saat pembukaan Sepasar Ing Kabupaten Madiun, Pagelaran Budaya dan Pasar Rakyat (SPASMA) di alun-alun Kab. Madiun, Kamis (18/7) malam.

Arumi mengatakan, mencintai dan berkarya menciptakan produk dari kearifan lokal ini adalah kunci kemajuan dari ekonomi daerah. Sebab, masing-masing daerah tentu memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing, yang dapat menjadi daya jual tinggi jika dikemas dan dipromosikan dengan baik. Apalagi sekarang eranya serba digital.

“Panjenengan dilahirkan dalam sebuah budaya yang begitu kaya, contohnya di Kab. Madiun ini ada pencak silat, lalu wayangan,” katanya sembari menambahkan, kekayaan budaya ini harus terus dicintai dan dilestarikan, jangan sampai kekayaan budaya tersebut justru malah dilirik, lalu dimanfaatkan oleh orang asing.

Karena itu, Arumi mengajak masyarakat untuk berkolaborasi bersama pemerintah, serta Dekranasda untuk menciptakan dan mengembangkan produk-produk kerajinan berdasarkan kearifan lokal. Tentunya, produk-produk tersebut harus berkualitas, memiliki desain, warna, dan memenuhi standar ekspor, baik dalam maupun luar negeri.

“Kami Dekranasda yang ada di provinsi, serta Dekranasda kabupaten/kota adalah fasilitator, kami siap membina, dan memberikan jalan bagi panjenengan, utamanya para pengrajin, untuk bisa mengembangkan sayapnya ke manapun panjenengan mau,” tegas istri Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak ini.

Ditambahkannya, masyarakat, khususnya pengerajin tidak perlu khawatir tentang pangsa pasar. Sebab hadirnya teknologi di era industri 4.0 makin mempermudah seseorang untuk memasarkan produk maupun karyanya, dengan memanfaatkan media online, atau media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya.

“Jadi anda memiliki kesempatan yang sama dengan orang yang tinggal di Jakarta, atau Surabaya. Anda bisa memasarkan produk dan karya dengan kesempatan yang sama seperti orang lain di seluruh Indonesia. Ingat, apapun produknya, pasti ada marketnya, kami siap membantu asalkan anda mau berjuang dan bekerjasama. Itu adalah kunci kemajuan,” tambahnya.

Resmikan Galeri Dekranasda Kab. Madiun

Sebelumnya, Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin dengan didampingi Ketua Dekranasda Kab. Madiun, Penta Lianawati Ahmad Dawami berkesempatan meresmikan Galeri Dekaranasda Kab. Madiun yang terletak di Kantor Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kab. Madiun.

Peresmian galeri Dekranasda ini disambut baik oleh Arumi, menurutnya, potensi produk-produk kerajinan Kab. Madiun sangat luar biasa dan variatif. Mulai dari makanan, furniture, tekstil, batik, dan kerajinan tas, serta lainnya.
“Ini semua bagus sekali, semua produk ini ada pasarnya, dan semua ada tekniknya. Tentu kita harus bekerja sama, kami yang di provinsi berusaha dengan segenap kemampuan kami untuk bisa bekerja bersama untuk mencapai cita-cita kita bersama,” katanya.

Lebih lanjut Arumi berpesan kepada Kepala Disperindag dan Usaha Mikro, serta Ketua Dekranasda Kab. Madiun untuk terus membimbing, membina, dan mengawal para pengrajin agar terus bersemangat menciptakan produk serta karya yang berdasarkan kearifan lokal ini.

“Mereka ujung tombak dari penerus kebudayaan kita, sebab tanpa adanya pengrajin yang masih mau membuat batik ini, ngapunten (mohon maaf, Red), bisa-bisa nanti semua komoditas itu dikuasai oleh asing. Sebab, kita bisa melihat di toko-toko bahan, banyak yang berasal dari luar negeri,” lanjutnya.

Menurutnya, banyaknya produk luar negeri tersebut karena dari orang asing bisa menangkap potensi dan menghargai kearifan lokal. Hal ini harus menjadi perhatian seluruh pihak, agar jangan sampai kecolongan.
“Jadi jangan sampai hal-hal tersebut dikuasai oleh orang lain kita harus jadi raja di negeri kita sendiri, itu intinya,” tegas Arumi sembari menambahkan, disamping menghargai kearifan lokal, juga harus mengikuti perkembangan jaman dan mengkolaborasikannya dengan nilai-nilai budaya yang sudah ada.

Hadir dalam kesempatan ini, Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, Wakil Bupati Madiun, para pejabat di lingkup Pemkab Madiun, Forkopimda Kab. Madiun, dan para pimpinan dan anggota Dekranasda Prov. Jatim, serta Dekranasda Kab. Madiun, serta wartawan dari berbagai media. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *