SURABAYA, beritalima.com| Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah(Dekranasda) Prov. Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak mendorong pemanfaatanTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memperluas peluang pasar bagi parapelaku UMKM di Jatim.
Lewat promosi dan perluasan pasar melalui media internet,maka jangkauan pasar akan makin luasa tanpa ada batasan geografis dan waktu.”Perkembangan TIK yang sangat pesat saat ini, juga sangat berpengaruh padadunia pemasaran.
Untuk itu, agar bisa bertahan di era digital maka para pelaku UMKMharus ikut memanfaatkan teknologi dengan baik,” ungkap Arumi sapaan akrab KetuaDekranasda Prov. Jatim saat membuka Workshop TIK Bagi Anggota Dekranasda Prov. Jatim dan Komunitas Online Marketing di Hotel Dafam Pacific Caesar, Jl. Dr. Ir. H.Soekarno No. 45-C, Surabaya, Kamis (12/12).
Arumi memaparkan, berdasarkan hasil studi polling Indonesia yang bekerjasamadengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh 10,12 persen. Dari total populasi sebanyak 264 jiwa penduduk Indonesia ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet.
“Jumlah pengguna internet yang menembus angka 171 juta lebih ini merupakan peluang yang sangat besar. Karenanya, para pelaku UMKM harus bisa menangkappeluang ini untuk memperluas peluang pasarnya,” terang istri Wagub Jatim ini.
Selain pemasaran digital, Arumi juga meminta agar kualitas produk yangdihasilkan oleh UMKM juga harus diperhatikan.
Apalagi, di era digital seperti inipersaingan global tidak dapat dihindari oleh siapapun, termasuk pelaku UMKM. Terlebih,produk luar negeri juga semakin membanjiri pasar lokal sehingga produk domestikmemiliki banyak pesaing.
“Konsumen memiliki banyak pilihan terhadap produk yang akan dibelinya. Olehsebab itu, peningkatan kualitas produk merupakan suatu keharusan bagi pelaku UMKM khususnya di Jatim,” ujar Arumi.
Secara khusus, Arumi memandang memandang industri kecil seperti UMKM yangmerupakan jenis usaha yang bertahan dari krisis. Hal ini terbukti, saat terjadi krisisbeberapa waktu lalu banyak perusahaan besar yang terancam tutup dan omsetnyamakin turun, namun tidak demikian dengan pelaku UMKM.
“Kalau kita berbicara secara ekonomi, maka UMKM lah yang paling tahanbanting. Pada saat krisis, banyak perusahaan besar yang omsetnya turun, namunUMKM justru tetap bertahan bahkan omsetnya makin bertambah,” kata Arumi.
Untuk itu, lanjut Arumi, dengan fokus pada peningkatan peluang pasar lewat TIKmaka diharapkan akan bisa membooster ekonomi para pelaku UMKM. Namun demikian,hal ini juga harus diimbangi dengan pengurusan legalitas usaha bagi pelaku UMKM.
“PP No. 80 Thn. 2019 Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronikmewajibkan para pelaku usaha yang berdagang melalui e-commerce untukmendaftarkan izin usahanya. Tak terkecuali untuk para pelaku e-commerce,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Arumi berharap semua peserta workshop bisamemanfaatkan sebaik mungkin peluang yang ada. Sehingga, akan bisa memahamidengan baik bagaimana internet marketing, peningkatan kualitas produk danpengurusan legalitas usaha.
“Saya harap semua peserta workshop yang mayoritas adalah pelaku UMKM inibisa mendapat informasi yang bermanfaat untuk usahanya. Karena, dengan semakinkuatnya posisi UMKM maka akan semakin memperkuat ketahanan ekonomi kita saatterjadi krisis,” pungkas Arumi.
Workshop TIK tersebut diikuti oleh 150 peserta, yang terdiri dari 100 oranganggota Dekranasda Prov. Jatim dan 50 orang dari anggota komunitas online marketing.
(*)