SURABAYA, Beritalima.com|
Bertempat di Kantor Pusat Basuki Rahmat Surabaya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim melaksanakan analyst meeting dalam rangka memberikan keterbukaan informasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting guna memaparkan kinerja keuangan Triwulan III Tahun Buku 2021, Kamis (28/10/2021).
Tahun 2021 masih menjadi tantangan bagi industri perbankan, pandemi Covid-19 gelombang kedua yang melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia membuat sektor bisnis kembali mengalami penurunan, dan berdampak secara tidak langsung terhadap kinerja industri perbankan. Namun demikian, selepas situasi pandemi yang berangsur membaik, perekonomian Indonesia khususnya di Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan positif, setelah sebelumnya terkena dampak pandemi. bankjatim bersyukur, di tengah-tengah pandemi tersebut, bankjatim masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Year on Year/ YoY). Demikian penjelasan yang disampaikan oleh direktur utama Bankjatim Busrul Iman dihadapan para awak media.
Busrul mengungkapkan bahwa kinerja keuangan bankjatim Triwulan III Tahun Buku 2021 menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY). Berdasarkan kinerja September 2021, aset bankjatim tercatat Rp. 101 triliun atau tumbuh 23,05%, laba bersih bankjatim tembus Rp. 1,19 Triliun atau tumbuh 7,81% (YoY) Selama semester I 2021, Dana Pihak Ketiga (DPK) bankjatim mencatatkan pertumbuhan 23,45% (YoY) yaitu sebesar Rp. 86,13 triliun.
“Bankjatim mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif yaitu tumbuh 6,57% (YoY) atau sebesar Rp. 43,04 triliun. Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi yaitu tumbuh 13,32% (YoY) atau tercatat Rp. 7,32 Triliun. Diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial yang tumbuh 10,83% atau tercatat Rp. 11,10 Triliun dan kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 2,97% atau tercatat Rp. 24,62 Triliun,” terang Busrul.
“Komposisi rasio keuangan bankjatim periode September 2021 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,17%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,09%, dan Return On Asset (ROA) 2,22%. Selama pandemi, bankjatim juga berperan dalam upaya penanggulangan dampak pandemi dengan menyalurkan Corporate Sosial Responsibility (CSR),” sambungnya.
Menurutnya, selain itu bankjatim juga aktif berpartisipasi dalam mendukung program yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit. Sampai dengan September 2021, bankjatim telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp. 2,8 Triliun atau 6,50% dari total penyaluran kredit bankjatim.
“Ditengah-tengah pandemi Covid-19, bankjatim menghadirkan inovasi layanan digital yang diberi nama “JConnect”, sebuah Branding Digital Banking yang mencerminkan transformasi digital bankjatim dengan semangat mengkoneksikan semua kebutuhan dan kemudahan akan akses layanan perbankan. Dengan hadirnya JConnect, pengguna layanan digital bankjatim mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” lanjutnya.
Lebih jauh Busrul menegaskan, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya (YoY), pengguna mobile banking mengalami pertumbuhan sebesar 49,8% (YoY). Sedangkan pengguna sms banking dan internet banking juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 34,4% dan 39,6% (YoY). Tingginya angka pertumbuhan pengguna e-channel bankjatim menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital bankjatim semakin meningkat.
“Melalui produk-produk layanan digital, bankjatim memberikan solusi kepada nasabah dan masyarakat yang sedang berada di rumah dalam rangka mendukung pencegahan penyebaran virus Covid-19. Dengan memanfaatkan layanan e-channel bankjatim seperti fasilitas mobile banking, sms banking dan internet banking, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan atau pembayaran dengan cepat, mudah, dan aman,” paparnya.
Busrul menambahkan, selama pandemi, Bankjatim juga turut berkontribusi dalam upaya meminimalisir penyebaran virus Covid-19 dengan mendukung dan mengikuti program vaksinasi yang diadakan oleh pemerintah. Program vaksinasi hasil kerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat tercatat telah diikuti kurang lebih 49.500 peserta vaksin dosis pertama. Dengan adanya program vaksinasi tersebut, bankjatim berharap dapat berkontribusi dalam membentuk herd immunity sehingga dapat membantu meminimalisir penyebaran virus Covid-19 serta dapat memulihkan perekonomian ekonomi khususnya di Jawa Timur.(Yul)