JAKARTA, Beritalima.com– Sebagai bagian dari pengejawantahan gotong royong yang merupakan saripati Panca Sila, bangsa Indonesia harus saling bergandengan tangan, bekerjasama dan saling menopang seperti dalam menghadapi musibah pandemi virus Corona (Covid-19).
Dalam kondisi seperti saat ini, para pengemudi Ojek Online (Ojol), harus mendapat perhatian khusus. Selama ini, para pengemudi Ojol adalah salah satu bagian dari tulang punggung perekonomian Indonesia. Mereka juga banyak membantu kita mulai dari menembus macet hingga mengantarkan makanan ke depan pintu rumah.
“Bahkan saat wabah Corona merajalela dan sebagian besar kita memilih tinggal di rumah, peran Ojol sangat besar membantu mengantar barang ataupun membeli makanan dari luar,” ungkap Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo usai melakukan video conference dengan komunitas Ojol Indonesia, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa (31/3).
Turut dalam video conference itu antara lain Ketua Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun, Joko Pitoyo (perwakilan Garda Sumatera Utara), Fadel Balher (Garda Kalimantan Timur) dan Ricy Davis dari Garda Biak, Papua.
Politisi senior Partai Golkar itu mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 mencatat Ojol mampu mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 530.000 jiwa. Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Oktober-Desember 2017 melaporkan kontribusi ekonomi Gojek terhadap perekonomian nasional menembus Rp 9,9 triliun. “Jika ditambah dengan Grab, tentu hasilnya akan lebih luar biasa lagi. Karenanya, di masa sulit seperti saat ini, kita tak boleh meninggalkan, apalagi melupakan mereka,” kata laki-laki yang akrab disapa Bamsoet itu.
Wakil rakyat dari Dapil VII Provinsi Jawa Tengah ini menjelaskan, sebagai langkah awal solidaritas terhadap para pengemudi Ojol, MPR RI sudah melakukan kegiatan pembagian masker dan seribu paket berisi alat penunjang kesehatan.
Mengingat pandemi Covid-19 belum jelas kapan berakhirnya, MPR RI juga punya sejumlah rencana lain untuk mengamankan ‘priuk nasi’ pengemudi Ojol. “Saat video conference dari berbagai daerah perwakilan Ojol mengeluhkan hal yang sama. Pendapatan mereka turun dratis akibat orang tidak berani keluar rumah. Selain itu, mereka sebenarnya juga khawatir terpapar virus Covid-19, karena masih keliling di jalanan guna menghidupi keluarga di rumah. Tetapi, kalo mereka tidak mencari penumpang, tentu tidak ada pemasukan untuk keluarga. Dilematis memang,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengajak semua pihak memperhatikan nasib Ojol. Dirinya mengapresiasi berbagai aksi solidaritas yang digalang berbagai public figure mapun organisasi kemasyarakatan dalam membantu pengemudi Ojol mulai dari memberikan makan siang gratis, paket sembako, kebutuhan penunjang kesehatan, hingga berbagai fasilitas lainnya.
“Ini menunjukan bahwa keguyuban bangsa Indonesia belum hilang. Dengan melihat berbagai aksi solidaritas dan gotong royong ini, selain bisa mengurangi beban ekonomi sekaligus memastikan psikologis saudara-saudara pengemudi ojek online tetap terjaga. Dengan saling menguatkan, Insya Allah bangsa Indonesia bisa segera keluar dari musibah ini,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)