Oleh : Dede Farhan Aulawi
Sahabat…
Masih ingatkah saat kau putuskan untuk melangkah jauh ?
Pergi tinggalkan semua janji suci yang pernah kita ikrarkan
Bukan sekedar di hadapan penghulu, keluarga dan handai taulan
Tapi ikrar di hadapan Tuhan dan Kitab Suci sebagai penerang jalan
Dari dulu sampai kini
Ku tak pernah mengerti apa yang terjadi
Andai kau tahu…
Gelapnya malam tak segelap pandangan hatiku saat itu
Sesaknya penumpang dalam kereta dan bis kota
Tidak sesesak nafas di dada ini
Ntah kenapa malam itu
Halilintar menggelegar bersahutan membelah angkasa raya
Gulungan awan hitam berarak – arakan
Burung dan alam bunyi bersahutan mengitari puncak derita
…yang merobek keindahan kasih sayang
Seolah – olah murka dengan retaknya ikrar yang disucikan
Ntah apa yang kau lakukan…
Ntah dimana kau saat itu…
Yang pasti kau pergi tinggalkan semua kenangan
Bukankah dulu kau pernah berjanji
Kita kan selalu siap hadapi godaan siang dan malam
Godaan silaunya dunia dan materi
Berjalan bersama mesti banyak duri yang harus dilalui
Tapi akhirnya….
Kau lari tinggalkan kobangan air mata hati yang sulit disembuhkan
Kini waktu terus berputar
Aku tak tahu apa yang kau rasa
Apakah kau sudah temukan kebahagiaan yang kau impikan
Atau kau hanya temukan pilu dan kesengsaraan
Tapi percayalah…
Dalam diam dan sedihmu
Aku selalu tahu bagaimana perasaanmu
Aku lebih mengenal hatimu
Lebih dari dirimu sendiri
Semoga ini semua menjadi pembelajaran buat kita semua
Karena serpihan bejana yang sudah terpecah – pecah
Sangat sulit untuk disatukan kembali
Paling tidak bekas retakan itu kan selalu ada