Bahas Ekonomi Kala Pandemi, Walikota Madiun Beberkan Strategi Pemberdayaan UMKM

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima,com- Program “Walikota Menyapa” yang disiarakan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Madiun milik Pemkot Madiun, Jawa Timur, kembali digelar, di halaman balaikota, Selasa 31 Agustus 2021.

Dalam siaran kali ini, banyak hal dibahas. Terutama terkait UMKM dan perekonomian di masa pandemi Covid-19. Hal itu sesuai tema ‘’UMKM Berdaya, Ekonomi Kuat di Masa Korona’’.

Kegiatan semakin menarik dengan hadirnya Pj Sekda Kota Madiun, Ahsan Sri Hasto, secara langsung dan pelaku UMKM Kota Madiun yang mengikuti secara virtual.

Tak hanya mengikuti, pelaku UMKM juga memberikan saran dan masukan. Seperti pelaku UMKM di Lapak Pesona Kelurahan Madiun Lor yang berharap adanya penambahan kanopi hingga lemari pendingin untuk penyimpanan makanan di lokasi lapak.

Walikota Madiun, H. Maidi, langsung merespon permintaan masyarakat. Salah satunya, dengan menggandeng CSR.

Menurutnya, pelaku UMKM tidak perlu resah. Pemerintah pastinya akan mengupayakan yang terbaik termasuk penyempurnaan lapak agar semakin menarik ke depan.

‘’Saya akan keliling ke lapak-lapak untuk ‘belanja’ masalah. Apa yang menjadi kekurangan akan kita carikan solusinya,’’ terang . Maidi.

Berbagai kebijakan juga dilaksanakan untuk mendongkrak UMKM. Salah satunya, terkait kebijakan ASN untuk berbelanja di UMKM sekitar tempat tinggal dan kantor. Kebijakan tersebut terbukti efektif mendongkrak ekonomi lokal dengan perputaran uang mencapai Rp 2 miliar lebih hanya dalam tiga minggu terakhir.

‘’ASN ini kan gajinya tetap. Sementara itu, mereka juga butuh memenuhi kebutuhan sehari-hari. Daripada dibelanjakan jauh-jauh, saya instruksikan untuk berbelanja di UMKM sekitar. Baik itu sekitar tempat tinggal maupun di sekitar kantor tempat bekerja,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Pj Sekda Kota Madiun, Ahsan Sri Hasto, mengatakan, kebijakan tersebut merupakan terobosan tepat di saat pandemi. Sebab, urusan kesehatan dan ekonomi saling bertolak belakang di saat pandemi seperti ini.

Menurutnya, saat penanganan kesehatan maka ekonomi akan lumpuh. Sebaliknya, saat pelonggaran ekonomi, maka Covid-19 akan meningkat. Karenanya, butuh terobosan tak biasa sebagai solusinya.

‘’Kebijakan bapak walikota (H. Maidi-red) ini out of the box ya. ASN kita ada tiga ribu lebih. Kalau satu ASN beli gorengan Rp 10 ribu saja, sudah Rp 30 juta. Padahal, saya percaya belanjanya selalu lebih dari itu,’’ tutur Ahsan. (Sumber Diskominfo/editor: Dibyo).

H. Maidi (tengah) atas, Ahsan Sri Hasto (kiri) bawah.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait