SURABAYA, Beritalima.com |
Wakil ketua komisi E Ir Artono MM memberikan
pendapat terkait keputusan persetujuan LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban) pemprov Jatim tahun 2020. Politisi PKS ini mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan catatan penting untuk Balitbang. Senin (3/5/2021)
“Saya memberikan catatan pada balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) milik Provinsi Jawa Timur yang selama ini menurut saya kerjanya kurang optimal. Badan penelitian itu dibentuk kan sebenarnya untuk meneliti hal-hal yang nantinya itu, hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama oleh dunia usaha industri kecil, Usaha kecil menengah (UKM). Apalagi dalam pandemi Covid-19 ini,” tegas Artono.
Bendahara fraksi Keadilan Bintang Nurani ini menjelaskan, saat pandemi Covid-19 ini mereka itu sudah tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan inovasi-inovasi, karena untuk berinovasi butuh waktu, butuh biaya, dan badan penelitian itulah yang sebenarnya berperan untuk menciptakan sesuatu yang bisa diberikan kepada masyarakat.
“Produk inovatif dari badan penelitian itulah yang bisa dikembangkan untuk industri kecil menengah, mereka memproduksi dan hasil produksi itu diberikan untuk industri kecil. Karena biaya yang paling mahal dalam berbisnis, dalam berusaha itu adalah biaya penelitian. Sedangkan Balitbang milik provinsi itu sudah lengkap. Namun tidak pernah dimanfaatkan,” keluh Artono.
“Nggak tahu apakah anggaranya kurang, atau memang SDM-nya itu males- males. Disitu yang jelas setiap tahun ada anggaran, di situ itulah yang saya inginkan itu macam-macam. Misalkan makanan minuman atau obat tradisional, yang barusan kita ciptakan Perda-nya itu, usaha kecil menengah. Obat tradisional itu sebenarnya tidak mempunyai jaminan keamanan, nggak mungkin produk yang berbasis penelitian mereka itu hanya sekedar ikut-ikutan. Ikut-ikutan ada orang jualan ini ikut jualan ini. Tapi bagaimana seandainya UKM, pengusaha obat tradisional itu diberikan produk dari hasil penelitiannya badan Litbang yang ada di Jawa Timur. Mungkin masyarakat akan lebih percaya, tertarik, itu yang kita optimalkan,” papar Artono.
Artono menyampaikan, di bidang makanan yang selama ini orang mau membeli makanan, harus betul-betul ada jaminan keamanan dari badan POM- nya. Kemudian satu sisi lagi, di luar itu harus bisa menciptakan berupa mesin-mesin tepat guna yang bisa digunakan oleh usaha kecil menengah, dengan teknologi, mereka tidak berpikir, sing penting carane nggawe supaya cepet, ini yang Pemerintah harus hadir, fungsi Balitbang yang tidak optimal, menghabis-habiskan waktu dan Anggaran.(Yul)