Bahayakah Kanker Lambung ?

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Teman akrabku bernama Pak Hasan usia 68 tahun selalu keluhan perut kembung dan sendawa ,tak ada nafsu makan dengan berat badan turun drastis dan selalu merasa perut sebah dan kembung, setelah bero bat ke dokter penyakit dalam divonis kanker lambung,dan saat ini lagi ikut chemoterapi.lain hal dengan Ibu
Sofiah 70 th selalu muntah darah,Bab darah hitam,kurang darah suka lemas dan bertenaga, perih di sekitar lambung dengan berat badan turun drastis.

Kanker lambung adalah kanker yang terjadi akibat pertumbuhan sel lambung yang tidak normal dan tidak terkendali. Pertumbuhan sel abnormal ini terjadi karena sel di lambung mengalami perubahan genetik.
Pada stadium awal, kanker lambung jarang menimbulkan gejala spesifik. Gejalanya dapat berupa perut kembung atau nyeri ulu hati, dan sering kali hanya dianggap sebagai sakit maag atau menyerupai gejala penyakit lambung pada umumnya.

Kanker perut atau kanker lambung adalah kondisi yang diakibatkan perkembangan sel abnormal dalam lambung yang membentuk tumor ganas, lalu menyebar melalui dinding lambung. Kanker lambung lebih umum terdapat di Asia daripada di negara Barat. Di Indonesia, angka penderita kanker lambung mencapai 3.400 kasus baru pada tahun 2020.

JENIS KANKER LAMBUNG
1. Adenokarsinoma, yang menyerang sel lapisan bagian dalam lambung. Ini adalah jenis kanker perut yang paling sering dijumpai, mencapai angka sekitar 90% dari total kasus kanker lambung.
2. Tumor karsinoid, yang menyerang sel-sel penghasil hormon dalam lambung. Biasanya kanker perut ini tidak menyebar ke jaringan atau organ lainnya.
3. Tumor stroma gastrointestinal atau gastrointestinal stromal tumor (GIST), yang menyerang jaringan ikat atau otot-otot dinding perut. Tumor ini dapat berawal di area mana pun dalam saluran pencernaan, tetapi kebanyakan berawal dari lambung.
4. Limfoma lambung, yang menyerang sel-sel imun pada dinding lambung. Limfoma sebenarnya dapat ditemukan di jaringan limfa mana pun, termasuk lambung. Ini adalah jenis kanker yang tergolong cukup jarang ditemui.
5. Jenis-jenis kanker lainnya yang relatif lebih jarang dijumpai seperti karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel kecil, leiomyosarcoma (LMS), dan lainnya.

STADIUM TINGKAT LAMBUNG
1. Stadium 1 :Pada tahap ini, kanker berada pada lapisan dalam rongga lambung dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
2. Stadium 2 :Pada tahap ini, kanker sudah menyerang ke lapisan otot lambung dan menyebar makin banyak ke kelenjar getah bening.
3. Stadium 3 :Pada tahap ini, seluruh lapisan lambung sudah digerogoti kanker atau banyak pertumbuhan kanker kecil yang menyebar luas ke kelenjar getah bening.
4. Stadium 4 :Penyebaran kanker lambung pada tahap ini sudah makin parah dan mencapai organ tubuh lain.

PENYEBAB KANKER LAMBUNG
Penyebab kanker lambung belum diketahui secara pasti, meskipun telah dimengerti bahwa penyebab kanker lambung terkait dengan mutasi genetik pada sel-sel di dalam lambung. Selain itu, infeksi bakteri H. pylori (Helicobacter pylori) sering ditemukan pada penderita kanker lambung, meskipun hal tersebut tidak berarti infeksi bakteri selalu akan berkembang menjadi kanker lambung.

MEREKA BERESIKO KANKER LAMBU G
1. Berusia di atas 50 tahun
2. Berjenis kelamin laki-laki
3. Ras dari Asia (khususnya Korea atau Jepang), Amerika Selatan, dan Belarusia
4. Terkait gaya hidup, risiko kanker lambung dapat meningkat karena faktor berikut:
5. Golongan darah A.
6. Infeksi bakteri H. Pylori.
7. Kebiasaan merokok.
8. Pengidap tukak lambung, anemia pernisiosa, atau polip lambung.
9. Pola makan tinggi garam, acar, processed food, daging merah, namun rendah serat.
10. Riwayat keluarga yang mengidap kanker lambung.
11. Riwayat pernah menjalani operasi pada lambung.
12. Pengidap kanker limfoma, kanker sel darah putih, kanker esofagus, kanker usus, kanker prostat,
13. Kanker serviks, dan kanker paru-paru.
14. Pernah menjalani operasi pada lambung
15. Infeksi virus Epstein-Barr (EBV)
16. Radang lambung kronis
17. Polip di dalam lambung
18. Anemia akibat kekurangan vitamin B12
19. Daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau menggunakan obat-obatan
20. imunosupresif dalam jangka panjang
21. Sering mengonsumsi minuman beralkohol
22. Tidak menyimpan dan memasak makanan dengan benar
23. Jarang berolahraga
24. Jarang makan sayur dan buah
25. Gejala Kanker Lambung
26. Perut kembung dan sering bersendawa
27. Naiknya asam lambung (heartburn)
28. Cepat kenyang saat makan
29. Mual & Muntah
30. BAB berwarna hitam atau BAB berdarah
31. Kurang darah atau anemia
32. Sakit kuning & Nafsu makan berkurang
33. Penurunan berat badan &Tubuh terasa lemas
34. Pembengkakan di perut karena penumpukan cairan

GEJALA KANKER LAMBUNG
1. Sakit perut kronis
2. Hilang nafsu makan
3. Berat badan menyusut tanpa diketahui penyebabnya
4. Kembung dan sering bersendawa
5. Cepat merasa kenyang
6. Nyeri pada tulang dada atau ulu hati
7. Asam lambung naik
8. Cepat merasa lelah
9. Mual dan muntah
10. Muntah darah
11. BAB berwarna hitam, yang menandakan adanya perdarahan
12. Pembengkakan pada perut
13. Anemia atau kurang darah
14. Penyakit kuning
15. Pembengkakan pada perut karena cairan menumpuk
16. Lemas, nafsu makan berkurang, penyusutan berat badan

FAKTOR MENINGKAT KANKER LAMBUNG
1. Riwayat kesehatan anggota keluarga terkait kanker lambung
2. Infeksi bakteri H. pylori
3. Infeksi virus Epstein-Barr (EBV)
4. Asam lambung, tukak lambung, dan polip lambung
5. Peradangan lambung jangka panjang (gastritis kronis)
6. 6Anemia pernisiosa akibat kekurangan vitamin B12
7. Gangguan imun tubuh

PENCEGAHAN
1. Mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol
2. Mengurangi atau menghindari makanan yang diasap, olahan, dan daging merah
3. Mengurangi konsumsi garam
4. Menerapkan pola makan sehat untuk mencukupi gizi tubuh yang dibutuhkan, khususnya sayur dan buah yang tidak terlalu asam
5. Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan.

LABORATORIUM PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah, untuk memeriksa adanya infeksi H. pylori, kondisi anemia, serta fungsi organ tubuh lain seperti hati dan ginjal.
2. Pemeriksaan feses, untuk mendeteksi adanya darah dalam feses.
3. Endoskopi, dilakukan untuk melihat bagian dalam lambung dengan menggunakan perangkat seperti selang yang dilengkapi kamera. Prosedur endoskopi saluran pencernaan bagian atas disebut juga gastroskopi dan dapat dimanfaatkan untuk mengambil sampel jaringan jika diperlukan.
4. Laparoskopi, dengan memasukkan alat seperti prosedur gastroskopi, tetapi melalui irisan kecil pada dinding perut. Tujuan laparoskopi adalah untuk mengetahui penyebaran kanker lambung ke organ lain.
5. Pencitraan lambung dengan menggunakan foto rontgen, ultrasonografi (USG) endoskopi, CT-scan, dan PET-scan. Prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan visualisasi kelainan pada lambung dan penyebaran kanker.
6. Biopsi, merupakan pengambilan sampel jaringan pada lambung untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium guna mengonfirmasi keberadaan kanker.

PENGOBATAN :
1. Operasi
Operasi lambung bertujuan untuk mengangkat jaringan kanker dari lambung. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada stadium kanker. Jika kanker masih stadium awal dan baru berkembang di lapisan dalam lambung, operasi dapat dilakukan dengan bantuan gastroskopi.

2. Radioterapi
Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker menggunakan sinar radiasi. Sinar radiasi dapat berasal dari alat yang dipasang di kulit dekat lambung pasien (radiasi internal), atau menggunakan alat khusus radiasi (radiasi eksternal).

3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat-obatan kemoterapi dapat berbentuk tablet, infus, atau kombinasi keduanya. Dokter biasanya memberikan kombinasi dua atau tiga jenis obat berikut: Capecitabine ,Fluorouracil,Oxaliplatin

4. Terapi target
Terapi target memiliki dua fungsi, yaitu menyerang sel yang mengalami mutasi genetik menjadi sel kanker, atau merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membasmi sel-sel tersebut.

Memang repot amat dalam pengobatan kanker lambung kita butuh ketrlatenan dsn kesabaran u tuk menangai dengam sempurna, oleh sebab itu mencegah lebih penting dari penhobatan, demikian sekilas info, semoga bermanfaat.
RobertoNews : 1605《 16.10.22(07.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait