Balai Karantina Pertanian Ajak Generasi Milenial Galakkan Ekspor Komoditas Pertanian

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com|Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Kementerian Pertanian RI galakkan ekspor komoditas pertanian. Penggalakan ekspor ditandai dengan kegiatan Agro (ayo galakkan ekspor generasi milenial bangsa) dengan menggambil tema “Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian” di Container Yard, PT Multi Terminal Indonesia (MTI) CDC Banda Jl. Pasoso No. 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (22/04/2019).

Kepala Balai Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan, program Agro Gemilang 2019 merupakan gerakan serentak yang dilakukan di seluruh Indonesia. “Tidak hanya itu, Barantan juga menyiapkan aplikasi peta potensi ekspor produk pertanian, i-MACE. Aplikasi berbasis web ini diserahkan ke setiap pemimpin daerah dengan harapan dapat menjadi landasan kebijakan pembangunan pertanian, khususnya bidang investasi dan eksportasi disetiap wilayah,”ujarnya.

Ali menegaskan, program Agro Gemilang merupakan pelaksanaan dari nawacita Presiden RI yang ingin mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045. “Untuk mewujudkan itu, komoditas pertanian Indonesia harus dihantarkan keluar negeri atau dihantarkan ke negara luar,”tegasnya.

Kepala Balai Karantina Pertanian Tanjung Priok, Purwo Widiarto menambahkan, melalui program kegiatan Agro Gemilang ini diharapkan dapat mendorong para petani muda untuk memasuki pasar ekspor.

“Diharapkan dengan adanya gerakan Agro Gemilang mampu memberikan konstribusi kepada peningkatan ekspor. Hal ini merupakan bentuk dukungan Balai Karantina Pertanian dalam rangka mendorong pertumbuhan dan akselerasi ekspor hasil pertanian di seluruh Balai Karantina yang ada di Indonesia,”imbuhnya.

Menurut Purwo, Frekuensi ekspor komoditas pertanian yang melalui Balai Karantina Tanjung Priok pada tahun 2018 meningkat sebanyak 1.196 kali dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak 12. 700 kali ekspor. “Pada tahun 2017 ekspor sebanyak 11.594 kali sedangkan pada 2016 frekuensi ekspor ke luar negeri tercapai hanya 11.547 kali ekspor,”terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian juga melakukan pelepasan ekspor beberapa komoditas keluar negeri pertanian yang antara lain, kakao biji, kopra, biji pinang, lada, buah manggis dan tanaman hias.

Pelepasan ekspor yang ditandai dengan pengguntingan pita ini, didahului dengan penyerahan sertifikat kesehatan tumbuhan ekspor kepada para eksportir.

Penulis : Edi Prayitno
Editor : Edi Prayitno

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *