Jika dulu para pemudik Lebaran pengguna angkutan umum (baik bus, kereta api dan kapal laut) harus ‘uyel-uyelan’, sekarang sudah tidak lagi.
Perubahan ini terjadi seiring semakin banyaknya pemudik yang memanfaatkan sarana mudik bareng gratis yang diselenggarakan beberapa instansi pemerintah, BUMN, dan swasta.
Juga, jika dulu banyak pemudik lebaran menggunakan motor roda dua sampai memadati ruas sepanjang jalan raya, belakangan pun banyak berkurang, karena pilih aman nyaman dan ekonomis dengan fasilitas mudik bareng gratis.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, mudik bareng gratis diselenggarakan banyak pihak dengan dukungan pemerintah yang tujuannya untuk mengurangi penumpukan penumpang di terminal bus, stasiun kereta, dan pelabuhan kapal laut.
Selain itu, juga untuk mengurangi kepadatan arus lalulintas, dan yang lebih penting lagi untuk mengurangi kecelakaan lalulintas yang kebanyakan dialami pengendara motor roda dua.
Disebutkan, tahun ini jumlah pemudik bareng gratis mencapai kisaran angka 65.000 jiwa. Mereka menggunakan 750 bus eksklusive, kereta api dan kapal laut yang disediakan pemerintah, BUMN, dan swasta.
Angka tersebut termasuk yang diberangkatkan KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Kota Surabaya bersama BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa dari depan PT SIER Surabaya, Selasa (5/7/2016).
“Total kami memberangkatkan 4 ribu pekerja dan keluarganya dengan 65 bus tujuan 11 kota/kabupaten di Jawa Timur,” kata Ketua KADIN Kota Surabaya, Jamhadi, selepas acara pelepasan mudik bareng gratis di kawasan PT SIER.
“Program ini merupakan apresiasi kami kepada pekerja yang turut mengembangkan perekonomian Surabaya,” terang Jamhadi.
Beragam fasilitas diberikan para penyelenggara mudik bareng gratis, utamanya keamanan dan kenyamanan pemudik. Bahkan, pekerja mudik gratis bareng KADIN dan BPJS Ketenagakerjaan Surabaya ini dijamin perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
Perlindungan jaminan sosial ini, kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa, Heru Prayitno, tidak hanya berlaku pada saat perjalanan mudik maupun balik, tapi berlaku gratis iuran selama 3 bulan.
“Mereka yang tadinya belum jadi peserta langsung kami daftar menjadi peserta program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM),” kata Heru. Untuk itu, sebelum diberangkatkan dilakukan penyerahan kartu kepesertaan secara simbolis.
“Namun ini hanya berlaku 3 bulan. Setelah 3 bulan kami berharap mereka melanjutkan kepesertaannya dengan mendaftarkan diri ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan,” tukas Heru sembari menambahkan kalau pihaknya turut menyediakan 35 unit bus untuk mudik gratis itu.
Jaminan sosial yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan tersebut menambah nilai keuntungan bagi para pemudik bareng gratis, yakni tidak cuma menyenangkan karena ekonomis, aman dan nyaman, tapi juga menenangkan.
Akan tetapi, maraknya penyelenggaraan mudik bareng gratis mendapat tanggapan negatif Bambang Haryo, anggota Komisi VI DPR RI. Menurut Bambang Haryo, mudik bareng gratis telah membuat jumlah penumpang kapal laut terus menyusut.
Disebutkan, dari sekitar 14.000 perusahaan pelayaran di Indonesia, 1.437 terancam gulung tikar. Masa Lebaran yang mereka harap bisa memberi banyak masukan, ternyata malah sepi penumpang.
“Sebenarnya yang diharap masyarakat atau pemudik Lebaran bukan gratis, tapi pelayanan yang baik, dan ketersediaan sarana transpotasi yang cukup,” kata Bambang saat buka puasa bersama puluhan wartawan di Surabaya, Jumat (1/7/2016).
Mustinya, lanjut Bambang, yang digratiskan hanya pengangkutan sepeda motor para pemudik dari kota ke daerah asal mereka. “Kalau mau bijaksana, mustinya yang gratis hanya motornya, bukan orangnya,” tandas bos perusahaan PT Dharma Lautan Utama ini.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifulah Yusuf, tampak kaget saat dikonfirmasi hal ini. Dia menegaskan, mudik bareng gratis harus tetap diadakan, karena niatan utamanya untuk mengurangi kepadatan penumpang di terminal bus. Menurutnya, kondisi ini banyak beresiko, dan harus diatasi, yang akhirnya banyak yang peduli dengan mengadakan mudik bareng gratis.
Tujuan itu akhirnya berhasil, terminal bus kini tidak dipadati penumpang lagi. Kemudian, supaya bus di terminal tetap kebagian penumpang, kedepan dia berharap pembelian tiketnya harus pakai sistem online seperti yang diterapkan PT KAI.
Sedangkan mengenai dampak berkurangnya penumpang kapal laut, menurut Gus Ipul, ini memang konsekwensi dari pilihan masyarakat yang lebih mengutamakan efisiensi waktu. Masyarakat kini lebih memilih naik pesawat terbang daripada kapal laut yang dirasa kalah cepat.
Menurutnya, kedepan kapal laut memang akan banyak berkurang, karena cuma dipilih masyarakat untuk angkutan barang dan pesiar.
Seperti halnya Gus Ipul, Jamhadi juga berpendapat kalau dirinya akan menghentikan penyelenggaraan mudik bareng gratis yang sudah kali 14 diadakan. Bahkan, untuk tahun depan dia malah akan mengupayakan mudik balik bareng gratis.
“Tahun depan kami upayakan tidak hanya mudik bareng gratis, tapi juga balik bareng gratis,” tandas Ketua KADIN Kota Surabaya yang juga Dewan Pendiri Surabaya Creative City Forum (SCCF) ini. (Ganefo)