JAKARTA, Beritalima.com– Sebagai negara agraris, Indonesia yang memiliki lahan pertanian begitu luas mempunyai sumber pangan domestik sangat banyak jumlah dan ragamnya.
Karena itu, penyediaan pangan untuk kebutuhan nasional harus dipasok dari dalam negeri. Wajar kalau DPR RI beserta pemerintah terus berusaha untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
Hal itu dikatakan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam acara serah terima Taman Teknologi Pertanian Plus (TTPP) di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu (8/8).
Setidaknya, kata politisi senior Partai Golkar ini dalam keterangan pers yang dikirim kepada awak media, ada empat strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilitas ketersediaan dan harga pangan.
Strategi tersebut adalah meningkatkan produktivitas pangan berkelanjutan, meningkatkan nilai tambah dan menurunkan kehilangan hasil pasca panen, memitigasi atau mengadaptasi perubahan iklim dan mengurangi risiko produksi, pemasaran serta perdagangan yang adil dan efisien.
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertanian (Kementan) membangun TTPP diatas lahan 10 hektar di Gresik. Lahan itu diperolah dari hibah swasta Polowijo Gosari Grup.
Serah terima TTPP dilakukan Kepala Balitbang Kementan, M Syakir kepada Bupati Kabupaten Gresik Sambari Halim Radianto disaksikan selain Ketua DPR RI juga anggota DPR RI antara lain Muhamad Sahroni, M Misbhakun dan Adies Kadir. Hadir juga Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaeman dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesiameminta Polowijo Gosari Group selaku pengelola TTPP bisa memanfaatkan keberadaan taman ini untuk mengembangkan teknologi pertanian lebih masif di Gresik.
Wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jawa Tengah VII ini juga meminta Polowijo Group meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian lokal. Malah Polowijo Group juga diharapkan merambah ke peternakan serta pengolahan hasil pasca panen.
Menurut Bamsoet, TTPP ini juga dapat berfungsi sebagai pusat diseminasi teknologi dan inkubasi bisnis bagi masyarakat sehingga dapat berfungsi sebagai wadah pelatihan calon-calon pengusaha muda, sekaligus media konsultasi pelaku bisnis setempat. “Manfaatkan keberadaan TTPP sebaik mungkin.”
Bamsoet juga berharap kehadiran TTPP dapat melahirkan inovasi-inovasi teknologi pertanian tepat guna dan menjadi pusat agribisnis di Kabupaten Gresik dan sekitarnya. TTPP bisa pula dikembangkan sebagai destinasi agrowisata yang dapat mengundang kedatangan wisatawan lokal dan mancanegara.
“Mari kita jadikan TPPP ini sebagai tempat yang menyenangkan bagi masyarakat, meraih ilmu pengetahuan dan untuk mengoptimalkan fungsinya dalam menambah nilai ekonomi serta meningkatkan pertumbuhan. “Bila kita dapat memanfaatkan keberadaan TTPP ini dengan baik, saya yakin Gresik menjadi lokomotif kedaulatan pangan di Indonesia,” terang Bamsoet.
Dia berjanji terus mendorong pemerintah melalui Kementan memperbanyak dan memperluas penyebaran TTPP di Tanah Air sehingga menggairahkan praktisi pertanian, peneliti, maupun penyuluh untuk melakukan kajian guna meningkatkan kualitas produksi dan produktivitas usaha tani.
“Jika pertanian kita maju dan kedaulatan pangan terwujud, pada akhirnya akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)