Jakarta, beritalima.com – Ketua MPR, Bambang Soesatyo dalam sambutannya ketika menjadi keynote speech saat Konferensi Nasional II tentang Etika Berbangsa yang digelar di Nusantara IV, Kompleks MPR, DPR, dan DPD RI, Jakarta, Rabu (11/11/2020).
“Konflik sosial yang berkepanjangan disebabkan oleh berbagai faktor baik dalam negeri mauoun luar negeri,” katanya.
Ia pun menjelaskan bahwa faktor internal konflik sosial tersebut disebabkan adanya sistem sentralisasi pemerintahan yang mengakibatkan kekuasaan di daerah.
Begitu juga ditegaskan Bamsoet, tidak menerimanya pemahaman dan kemajemukan masyarakat. Dan tidak adilnya ekonomi serta kurangnya keteladanan sebagai pemeimpin.
“Tidak berjalankan hukum secara maksimal dan terjadi penyimpangan. Dan adanya keterbatasan kearifan lokal sehingga meningkatkan prostitusi, oerjudian, dan narkoba,” tandasnya.
Faktor luar kata Ketua MPR, meningkatnya arus siber dan semakin tajamnya intervensi asing. Oleh karena itu diharapkan Bamsoet, bahwa etika berbangsa itu harus sungguh – sungguh sehingga menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lanjut Bamsoet, yang dimaksud dengan etika poitik dan pemerintahan dalam etika kehidupan berbangsa adalah yang menjadi tema bahasan dalam konferensi ini.
Menurutnya mengandung misi kepada setiap pejabat dan elit politik untuk bersikap jujur, amanah, sportif, siap melayani, berjiwa besar, memiliki keteladanan, rendah hati dan siap mundur dari jabatan politik apabila terbukti melakukan kesalahan dan secara moral kebijakannya bertentangan dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat.
“Jadi intinya kurang lebih begitu, bahwa pokok-pokok dalam kehidupan berbangsa negara mengedepankan sekali lagi, kejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan serta menjaga martabat diri sebagai warga bangsa,” jelasnya.
Reporter : Dedy Mulyadi