JAKARTA, Beritalima.com– Panggung kompetisi pemilihan presiden (Pilpres) menyedot perhatian dan energi masyarakat, termasuk generasi milenial.
Menuju Pilpres 17 April mendatang, ruang publik dijejali dengan begitu banyak pernyataan, sejumlah kasus dan perilaku yang sama sekali tidak etis, karena ketidakmampuan untuk berkompetisi dengan sehat dan bermartabat.
Ada upaya sistematis menunggangi keawaman publik tentang pilihan politik dengan membangun sentimen yang sangat tidak relevan dari hakikat politik. Juga ada upaya merusak publik dengan menyebar luaskan berita bohong (hoaxs), kritik, kecaman yang tidak berlandaskan data.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap agar para calon yang maju pilpres tak terperangkap model persaingan yang tidak bermartabat itu. Begitu juga para elit politiknya.
“Kritik yang proporsional memang wajib direspons untuk memperjelas duduk permasalahan setiap persoalan. Jika sekadar nyinyir, hendaknya tidak saling merespon agar ruang publik tidak gaduh,” kata politisi senior Partai Golkar itu dalam keterangan persnya, Selas (29/1).
Dikatakan, kampanye Pilpres semakin intensif ke depan. Karena itu diharapkan kedua kubu selalu mengedepankan perilaku persaingan politik yang sehat dan bermartabat.
Harap diingat bahwa berbagai elemen masyarakat, termasuk generasi milenial, selalu menyimak dengan seksama strategi masing-masing kubu dalam upaya meraih kemenangan. “Dalam konteks itu, elit politik masa kini wajib memberi contoh yang baik kepada generasi milenialm” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)
