JAKARTA, Beritalima.com– Pada usia 73 tahun kemerdekaan merupakan saat yang tepat buat bangsa Indonesia semakin bijak dan dewasa baik dalam menghadapi situasi sosial, politik, ekonomi maupun propaganda yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal itu dikatakan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangan tertulis yang diterima Beritalima.com, Sabtu (18/8). “Di 50 tahun awal perjalanan bangsa, kita telah sukses melakukan konsolidasi sistem ketatanegraan sehingga bisa menjalankan sistem kebijakan nasional di berbagai bidang.”
Kini, kata politisi senior Partai Golkar itu, kita sudah setengah jalan memasuki satu abad kemerdekaan. “Ujian pasti akan lebih kompleks, sehingga kita harus lebih bijak melihat berbagai persoalan yang dihadapi,” ujar Bamsoet.
Ketua Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) ini menilai, kedewasaan yang dimiliki, Bangsa Indonesia akan lebih jernih dalam menyikapi serta mencari jalan keluar atas berbagai ancaman dan tantangan yang dihadapi.
Saat ini bangsa Indonesia sudah mempunyai semua sumber daya kekuatan, hanya tinggal bagaimana memanfaatkannya secara tepat dan cermat. Jika anak bangsa sudah menyikapi sesuatu secara bijak dan dewasa, kita tak perlu khawatir lagi dengan berbagai persoalan mendasar.
Misalnya politisasi agama maupun permainan politik identitas. “Justru kita harus menjaga satu sama lain, saling menguatkan dan saling menopang. Bukan justru saling menjatuhkan dan menebar kebencian,” papar wakil rakyat dari Dapil Peovinsi Jawa Tengah VII tersebut.
Bamsoet mengajak seluruh elemen bangsa tak lagi minder terhadap bangsa lain. Tidak perlu juga mengagumi secara berlebihan kekuatan maupun kondisi di negara lain. Malah memasuki usia 73 tahun, semua anak bangsa harus terus menggelorakan semangat patriotisme dan nasionalisme.
Indonesia perlu dicintai bukan hanya melalui acara seremonial maupun ucapan kata-kata belaka. Melainkan rasa cinta tersebut harus diwujudkan dalam setiap tindakan warga negaranya.
“Status sebagai Bangsa Indonesia harus kita junjung tinggi dan utamakan. Para founding fathers kita telah mengajarkan semangat keberanian dan patriotisme. Jangan buat malu mereka,” demikian Bambang Spesatyo. (akhir)