Bangun SDM NTT yang Berdaya Saing

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Pemerintah Provinsi NTT berusaha untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang mampu berdaya saing dan mandiri dengan daerah lain di Indonesia.

Dengan demikian, pemerintah provinsi akan melakukan reformasi sistem pendidikan dan pelatihan melalui vokasi dan pendidikan vokasi serta mendorong riset untuk menghasilkan inovasi untuk memberi nilai tambah ekonomi di bidang produksi pertanian, industri dan jasa.

“ Hal ini penting agar bangsa kita tidak tertinggal di era disrupsi teknologi. Inilah makna SDM Unggul, Indonesia Maju,” kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat pada acara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 di Alun – alun rumah jabatan Gubernur NTT, Sabtu (17/8)

Viktor mengatakan, peringatan Proklamasi Kemerdekaan Tahun 2019 mengambil tema “ SDM Unggul, Indonesia Maju.” Makna SDM Unggul dari tema ini menunjukkan tekad yang besar dari Negara untuk membangun SDM masyarakat Indonesia yang unggul dari segi mutu dan karakter, yang bisa membawa Bangsa dan Negara ini semakin maju dan bersaing di tingkat global.

“Pembangunan SDM kita harus dipandang sebagai prasyarat utama untuk mendorong upaya percepatan pembangunan Bangsa dan Negara di semua bidang. Pembangunan SDM ini harus diarahkan untuk menciptakan inovasi untuk mendukung pembangunan Bangsa dan Negara,” ungkapnya.

Dikatakan dalam kerangka menempatkan SDM sebagai pilar utama pencapaian pembangunan inilah, pemerintah berkomitmen untuk fokus melakukan investasi pembangunan Sumber Daya Manusia secara masif.

“Momentum perayaan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia ini harus kita jadikan juga sebagai ruang untuk merefleksikan kembali sejarah panjang perjuangan Bangsa. Perjuangan mencapai kemerdekaan ini bukanlah suatu perjuangan yang mudah. Negeri ini diperjuangkan dengan darah, keringat dan air mata para pahlawan. Kita harus belajar dari para pejuang dan pahlawan bangsa ini yang berhasil mengusir penjajah hanya dengan bersenjatakan bambu runcing. Memang, bambu runcing adalah senjata tradisional yang sangat sederhana. Tetapi di tangan para pejuang yang heroik dan patriotik, senjata ini mempunyai keampuhan yang luar biasa, sehingga bisa mengalahkan lawan dengan persenjataan yang modern,” kata dia.

“ Spirit bambu runcing ini harus bisa menginspirasi kerja kita hari ini maupun hari-hari ke depan. Para patriot dan pejuang kemerdekaan bangsa ini telah membuktikan kepada kita bahwa keterbatasan dan ketertinggalan bukan belenggu yang membatasi kita untuk menjadi pemenang. Kita bisa membawa bangsa dan daerah ini keluar dari kemiskinan, keterbatasan dan ketertinggalan dimulai dengan memanfaatkan berbagai aset kekayaan sumber daya yang kita miliki,” tambah Viktor.

Dalam perspektif ini, spirit bambu runcing ini menemukan relevansinya dalam visi kepemimpinan dia bersama wakilnya bersama seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur, yaitu “NTT Bangkit, NTT Sejahtera”.

“ Bangkit, sebagai ajakan kolektif untuk mulai membangun kesadaran bersama, memanfaatkan semua kekayaan sumber daya yang kita punya. Bangkit, sebagai gerakan restorasi untuk memutus belenggu yang mengekang kemauan kita untuk merdeka dari segala ketertinggalan. Daerah kita kaya. Kita punya potensi pariwisata yang berkelas dunia. Sektor ini sangat prospektif, dan karena itu kita jadikan sebagai ‘penggerak utama’ pembangunan ekonomi Nusa Tenggara Timur,” bebernya.

Saat ini kata Viktor, khusus untuk pariwisata di Pulau Komodo, pemerintah provinsi sedang membangun komunikasi yang intensif dengan pemerintah pusat agar pengelolaan Taman Nasional Komodo diserahkan ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. “ Kita tentu berharap, ada upaya proteksi yang serius terhadap habitat dan populasi komodo di Pulau Komodo. Kita juga punya laut dengan hasil yang melimpah,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan juga terus dilakukan secara kolaboratif dan terintegrasi melalui berbagai program pembangunan, baik di sektor pertanian dan peternakan serta Program Penghapusan Rumah Tidak Layak Huni. Kita punya ‘marungga’ sebagai pohon ajaib yang tidak hanya kita manfaatkan untuk mengatasi masalah kurang gizi dan stunting, tetapi juga bernilai ekonomi yang tinggi. Kita juga harus bisa mengembalikan kejayaan sapi sebagai komoditas andalan rakyat Nusa Tenggara Timur.

“Melalui momentum perayaan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia ini, saya mengajak kita sekalian untuk mengucap terimakasih kepada para pahlawan bangsa, baik para pahlawan demokrasi, pahlawan hukum, pahlawan pendidikan, pahlawan kesehatan, pahlawan pembangunan, pahlawan lingkungan hidup, pahlawan olahraga, pahlawan birokrasi dan pahlawan-pahlawan lainnya yang telah mendedikasikan dirinya bagi kejayaan bangsa ini.

“ Secara khusus, saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur yang telah berpartisipasi menyukseskan Pemilu Nasional 2019 di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga ingin menyampaikan terimakasih dan proficiat kepada Tim PERKEMI NTT yang bertanding di MONAS CUP 2019 dan sukses meraih Juara Umum pada 2 (dua) kategori dengan total 16 (enam belas) medali emas,” katanya. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *