GRESIK, beritalima.com – Banjir yang melanda 3 Kecamatan di wilayah Gresik selatan, yakni Cerme, Benjeng serta Balong Panggang sejak 4 hari yang lalu, menelan korban jiwa.
Informasi yang berhasil diperoleh di lokasi, korban jiwa terseret arus yakni Hadi Satria (19) dan Yakobusa (21) warga Desa Pandu kecamatan Cerme, harus merelakan nyawanya, sebab keduanya diketahui warga terseret derasnya arus banjir, Sabtu malam (4/2/2017).
Dari data yang dikumpulkan, Awalnya kedua pemuda tersebut berniat ingin menolong 3 anak yang terseret arus, tapi naas setelah berhasil menolong anak tersebut. Hadi satria dan Yakobusa justru kehabisan tenaga dan tenggelam di arus banjir kali Lamong.
Setelah hilang selama hampir lima jam akhirnya pada pukul 19.00 WIB ( 4/1) kedua pemuda tersebut di temukan sudah tidak bernyawa di areal tambak desa Pandu kecamatan Cerme oleh tim SAR, BPBD dan Polisi
Saat ditemui, ayah dari korban, Hadi Satria mengaku, jika dirinya pada waktu itu berada diluar kota” waktu kejadian, saya di Surabaya,trus dihubungi keluarga disuruh pulang. Saat saya dirumah ternyata, anak saya dikabarkan tenggelam” ujar Hadi Suyitno dengan wajah sedih
“Saya ikhlas atas kepergian satria, hatinya baik. Demi menolong orang, nyawa di pertarukan” kata Hadi Hadi Siyitno. Minggu (5/2).
Suyitno menambahkan sebelum meninggal, ia sempat memberitahu anaknya untuk hati-hati melewati arus banjir. “Sebelumnya sudah saya beri tahu untuk berhati-hati” pungkasnya.
Informasi dari tetangga korban, usai ditemukan, jasad keduanya, dibawa kerumah duka.Kedua korban dimakamkan ditempat masing- masing, Hadi Satria kabarnya dimakamkan pada Sabtu malam (4/2) di Dusun Mandu, Cerme. Sedangkan Yakobusa di semayamkan oleh keluarga besar di pemakaman Kristen Gresik pada (5/2).
Sementara itu AKP Tatag mengungkapkan bahwa memang kedua korban merupakan murni kecelakaan. “Korban tidak di autopsi karena keluarga mengaku ikhlas, kejadian ini pun murni kecelakaan” tandas dia.(Abd/Ron)
