Banjir Kepung Seluruh Kepulauan Kabupaten Belitung Dan Belitung Timur

  • Whatsapp

Belitung,beritalima.com – Akibat dari hujan deras yang melanda Pulau Belitong di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejak Jumat (14/7/2017) hingga Minggu (16/7/2017), menyebabkan banjir paràh di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur (Beltim). Banjir terparah menerjang hampir seluruh Kabupaten Belitung Timur, baik di ibukota kabupaten maupun dusun-dusun di 7 kecamatan di Beltim.

Kabupaten ini pun lumpuh total karena hampir seluruh tempat terkena bencana banjir. Bahkan beberapa jalur akses jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Beltim ke Kabupaten Belitung lumpuh karena terputus. Begitupun dengan jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Simpang Pesak dengan Kota Manggar, ibukota Kabupaten Belitung Timur, juga lumpuh akibat jembatan Batu Penyu terputus.

Dari pantauan beritalima.com di lapangan, semua jalan penghubung dari Belitung Timur ke Belitung Barat (Induk) tak bisa dilalui, dikarenakan debit air yang tinggi dan arus sangat deras.
‎Warga yang ingin melintas dari Beltim ke Belitung pun, ada yang terjebak dan tidur dalam mobil lantaran sejak Minggu dini hari jembatan sudah putus ditambah jalanan digenangi air setinggi dua meter. Minggu siang warga bernama Marwandi ini baru berhasil dievakuasi dengan sampan.

“Tidak bisa untuk dilewati, saya dari semalam terjebak diantara banjir yang memutus jalan. Di belakang saya sudah dalam dan di depannya apalagi, untungnya jembatan itu agak tinggi jadi mobil di tengah jembatan dan saya tidur di dalam mobil hingga dievakuasi menggunakan sampan,” ungkap Marwandi kepada beritalima.com, Minggu (16/7/17).

Dari banjir tiap-tiap lokasi di Kabupaten Beltim, kondisi terparah menerpa Desa Buding Kecamatan Kelapa Kampit. Di desa ini banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Buding. Akibat kedalaman air diperkirakan mencapai hingga 3 meter, sebanyak 33 rumah terendam dan 200 warga dievakuasi.‎
“Diperkirakan sekarang ada 33 rumah terendam, kedalaman lebih dari 3 meter, kita akan segera siapkan posko dan evakuasi warga di balai desa dan rumah warga,” ungkap Danramil Kecamatan Kampit, Kapten Sulardi saat memberikan informasi kepada wartawan.

Menurut Sulardi, dari data dan informasi yang diperolehnya, wilayah ini terakhir kalinya terkena bencana banjir pada tahun 1983 dan 1993.
“Informasinya, ini paling parah tahun 2017, setelah tahun 1993 yang lalu. Air cukup deras dikarenakan curah hujan yang tinggi,” ucapnya.

Dari data yang diperoleh wartawan ini terkait perkembangan situasi pasca curah hujan tinggi selama 2 hari disertai angin kencang, sejumlah wilayah-wilayah yang terkena banjir di Kabupaten Belitung Timur yakni di Kecamatan Simpang Renggiang ada 5 desa terendam.

Yakni Desa Simpang Tiga di ruas jalan Dusun Bangek dekat tahu Sumedang, debit air mencapai 45 cm. Di Desa Air Ruak RT 8, debit air setinggi 25-35 cm. Desa Renggiang Dusun Aik Kelabu, Rt 08 ketinggian air mencapai 1 meter. Demikian juga di Desa Lintang di ruas jalan Aik Puntung juga setinggi 1 meter. Dan di Desa Aik Madu, dari ruas jalan jembatan titik terdalam mencapai 1,5 meter, dengan panjang jalan yang tergenang sekitar 120 meter.

Untuk di Kecamatan Kelapa Kampit, akses jalan raya Kelapa Kampit-Tanjung Pandan kurang lebih 2 km tepatnya di lokasi Air Panas berdekatan dengan Jembatan Buding Desa Buding, terendam air luapan sungai sedalam pinggang orang dewasa. Kemudian untuk akses jalan sendiri terhambat dan diperparah dengan kondisi jalan yang sedang dalam perbaikan serta aspal sudah terlepas dari badan jalan. Sedang akses Jalan Raya Kelapa Kampit-Tanjung Pandan tepatnya depan Kompleks PLN Desa Mayang, mengalami rusak ringan dikarenakan terus menerus tergerus aliran air hujan.

Selain itu, tiga rumah warga yang berada di sekitaran Sungai Buding, saat data diperoleh sedang dievakuasi masyarakat, Basarnas dan anggota Polsek Kelapa Kampit. Dan sekira pukul 02.34 Wib, Minggu dini hari 9 mobil terjebak banjir dan 2 hanyut, meski tidak terdapat korban jiwa.
Ada juga sebanyak 22 rumah warga terendam banjir setinggi lutut orang dewasa di Dusun Balai Selatan Desa Mayang. Untuk di Jalan Desa Pembaharuan, juga terjadi pohon tumbang dan menyebabkan tertutupnya akses jalan, namun bukan termasuk jalan utama.

Di jalan lintas Tanjung Pandan-Buding menuju Kampit dan Manggar pun tidak bisa dilalui kendaraan lantaran kedalaman air mencapai 3 meter, akibat Sungai Buding meluap.
Banjir di Desa Mayang dan Desa Pembaharuan masih ada beberapa rumah yang terendam dikarenakan posisi rumah rendah. Para penghuni rumah yang terendam terpaksa mengungsi ke tempat lain. Sedangkan untuk akses jalan ada sebagian yang tidak bisa dilalui kendaraan dan dialihkan ke jalan alternatif karena tergenang air.
Hal sama terjadi di Dusun Penirukan Desa Mayang, tepatnya di depan kantor PLN Kelapa Kampit, seperempat badan jalan ambles tergerus air.

Masih di Kecamatan Kelapa Kampit, tepatnya di Dusun Balai Selatan, Desa Mayang sekira pukul 00.58 Wib anak Sekcam Kampit, yakni Fikri Ahmad Haikal (18) tersengat listrik saat hendak mencabut receiver TV, dan sudah dievakuasi ke RSUD Beltim.
Sementara di Kecamatan Dendang, sebuah tiang listrik milik PLN roboh akibat diterjang banjir tepatnya di Dusun Air Bangka Desa Balok. Banjir juga membuat jalan berlubang di perbatasan Dusun Pesak dan Dendang yang kini dipasang tanda peringatan bagi pengguna jalan. Untuk di Desa Jangkang, beberapa rumah warga juga terendam air.

Banjir parah ikut merendam kawasan Kecamatan Damar di Beltim. Seperti di Desa Sukamandi, ruas jalan desa tergenang sepanjang 200 meter dengan ketinggian air setinggi 1,5 meter. Sebanyak 9 rumah warga di desa itu tergenang banjir. Hal sama menimpa Desa Mempayak, terdapat 40 rumah tergenang setinggi ± 45 cm. Di Desa Mengkubang, 2 dusun tergenang banjir setinggi 60 cm, diakibatkan meluapnya Kolong Penasin.
Kecamatan Gantung juga diterpa banjir yang mengakibatkan jalan raya dari Gantung menuju Manggar tepatnya di Dusun Selumar Rt 12 Aik Merantik Desa Selinsing, putus selebar 80 meter.

Untuk di Kecamatan Manggar, jalan raya jalur dua dari Pasar Manggar menuju Gantung di depan SPBU Padang, air setinggi 70 cm sampai 1 meter merendam jalan dan sebagian rumah warga. Jalan alternatif Desa Harapan Jaya menuju Kolong Minyak Hotel Andini pun sama terendam air sepinggang orang dewasa. Jalan ini tidak dapat dilalui kendaraan, dan sebanyak 50 rumah warga terendam. Di Dusun Teratai Desa Lalang Jaya ada 15 rumah warga ikut terendam. Di jembatan samping Polres Beltim pun ketinggian air mencapai 50 hingga 70 cm.(azlan)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *