Jakarta, Hujan di sekitar Jabodetabek dalam pekan ini sangat mengkhawatirkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat sebanyak 16 rukun tetangga (RT) di wilayah Jakarta terendam banjir pada Jumat pagi hingga pukul 04.00 WIB.
Banjir tersebut disebabkan kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari.
Adapun data wilayah terdampak yakni, satu RT di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan yang memiliki ketinggian air 50 centimeter (cm). Penyebab banjir di wilayah tersebut karena curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.
Menurut chairman PT.Antaredja Mulia Jaya (AMJ) yang menggagas proyek terowongan pengendali banjir terpadu atau yang dikenal Jakarta Integrated Tunnel (JIT) Wibisono mengatakan Luapan Kali Ciliwung selalu jadi momok banjir setiap tahun di Jakarta, yang sampai saat ini belum ada solusi kongkritnya sehingga menyebabkan banjir di sekitar wilayah tersebut.
“Banjir akibat luapan Kali Ciliwung juga menggenangi satu RT di Kelurahan Balekambang dengan ketinggian 40 cm dan lima RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian 110 hingga 140 cm, belum lagi wilayah sekitar kampung Melayu dan Manggarai.
Wibisono menambahkan proyek pengendali banjir jakarta, harus segera di bangun, sodetan sungai Ciliwung pun tidak ada dampak yang signifikan, ” kita harus realistis lah, bahwa persoalan banjir ini jangan dianggap remeh dan harus di carikan solusi yang kongkrit,” tandasnya
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa Proyek Jakarta Integrated Tunnel (JIT) di gagas sejak gubenur DKI Jakarta dijabat oleh Joko Widodo dan Basuki Tjahaja purnama, dan PT.Antaredja Mulia Jaya (AMJ) sudah mendapatkan ijin prinsip dan rekomendasi teknis dari kementerian PUPR untuk melaksanakan pembangunan proyek ini, dan saat ini sedang menyelesaikan Studi Kelayakan dengan menggandeng investor dari Amerika yakni Devon Capital.