Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho ketika memberikan keterangan pers seusai RUPS, awal tahun ini di Labuan Bajo. Saat itu hadir seluruh direksi dan komisaris. Foto: HUMAS BANK NTT
KUPANG, beritalima.com – Bank NTT terus bertransformasi dan menyediakan layanan perbankan yang sesuai dengan tuntutan zaman saat ini.
Bank yang lahir dari rahim bumi Flobamorata ini, menghadirkan berbagai inovasi untuk mengajak masyarakat sama-sama bertumbuh.
Bank NTT sedang dalam proses menuju ke Bank Devisa, kerja keras dan kerja cerdas adalah spirit bagi manajemen yang saat ini dipimpin oleh Harry Alexander Riwu Kaho (Direktur Utama), Hilarius Minggu (Direktur Teknologi, Informasi dan Operasional), Paulus Stefen Messakh (Direktur Kredit), Johanis Landu Praing (Direktur Dana dan Treasury) dan Christofel Adoe (Direktur Kepatuhan).
Mereka bergandengan tangan, mengeksekusi mimpi besar pemilik dan masyarakat NTT, bahwa semua harus bisa bangkit, mandiri dan sejahtera. Untuk itulah sejumlah program didesain, guna membawa Bank NTT menjadi bank yang tak kalah bersaing dengan bank lainnya di persada nusantara.
Setiap tahun, selalu ada tema baru yang diusung. Seperti Bank NTT sebagai Smart Bank, lalu Super Smart Bank, dan di ulang tahun 2022 ini, spirit baru didengungkan, yakni Momentum Keberlanjutan.
Tak cukup di situ, ide-ide brilian dituangkan dalam sejumlah program. Ada Ramai Skali yang disupport oleh Direktorat Dana, yang mana ini adalah sebuah gerakan untuk mendukung program besar Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) selama Oktober.
Pesertanya jangan ditanya. Semuanya anak-anak usia produktif yang diajarkan mengenai literasi keuangan. Berikutnya, ada kompetisi ide dan gagasan serta kreatifitas antar desa yang diberi nama Festival Desa Binaan Bank NTT dan Festival PAD Tahun 2022. Ini adalah tahun kedua setelah diluncurkan tahun lalu.
Jika di 2021, hanya 23 desa pesertanya maka tidak tahun ini. Ada 115 desa dari seluruh kabupaten. Tiap cabang Bank NTT, mengirim lima desa binaan untuk nantinya dikompetisikan di tingkat provinsi.
Dari 115 desa ini, seluruhnya memiliki keunggulan tersendiri. Baik itu di sektor pertanian, peternakan, perindustrian, maupun pariwisata dan potensi lainnya. Untuk diketahui bahwa kehadiran Festival Desa Binaan Bank NTT ini sebagai wujud mengimplementasikan misi yaitu sebagai “Pelopor Penggerak Ekonomi Rakyat” dan “Menggali Sumber Potensi Daerah untuk diusahakan secara Produktif bagi kesejahteraan Masyarakat NTT”.
Tak hanya itu melainkan program inspiratif yang dibesut di era Harry Alexander Riwu Kaho sebagai Direktur Utama ini adalah upaya mendukung Pemerintah Daerah Provinsi NTT dalam mengentaskan kemiskinan di NTT dengan mendesain pembinaan di masyarakat desa berupa peningkatan literasi keuangan, pelatihan dan pendampingan masyarakat desa yang ada di NTT.
“Festival Desa Binaan ini untuk menuntun kehidupan masyarakat desa ke arah yang lebih sejahtera, meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan, mewujudkan kemandirian masyarakat desa. Kita juga memediasi kebutuhan pencari informasi baik potensi alam desa seperti pertanian, peternakan, perikanan maupun potensi wisata yang adalah potensi unggulan mereka,” ujar Dirut Alex di sebuah kesempatan.
Keunggulan lain iven ini yakni meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat desa yang Multiply Effect, menciptakan Desa Binaan yang mandiri dan berbasis digital, sentralisasi produk perbankan baik itu produk Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit dan juga menjadi pusat informasi potensi unggulan di daerah tersebut.
Masyarakat dilatih dan didampingi hingga berhasil dalam pengolah, packaging hingga pemasaran produk lokal unggulannya.
Di sektor pariwisata pun sama. Ada narasi yang dihadirkan untuk menjembatani pesan leluhur ke generasi berikutnya, dan narasi ini tercatat secara digital, dan siapapun yang ke lokasi, tinggal scan pada barcode yang disiapkan lalu dengan mudahnya mengikuti alur ceritanya. (Humas Bank NTT)