Banyak Terjadi Kecelakaan Di Perlintasan Kereta Api Liar, Ini Yang Dilakukan PT KAI

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Perlintasan Kereta Api (KA) tak berpalang pintu di Banyuwangi terus memakan korban. Rombongan wisatawan dari Sidoarjo, Sabtu kemarin (18/2) tertabrak kereta Pandanwangi jurusan Jember-Banyuwangi saat melintas di perlintasan tak berpalang pintu di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat.

Imbas saat ini, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember melakukan penutupan perlintasan liar tak berpalang pintu di seluruh wilayah. Hasilnya, saat ini ada 20 perlintasan liar sebidang ditutup.

“Kita turut prihatin dengan adanya insiden kecelakaan kemarin. Padahal saat ini kita sedang gencar-gencarnya melakukan penutupan. Sejak Januari- Februari ini kita sudah menutup 20 perlintasan liar sebidang dengan lintasan kereta,” ujar Lukman Arief, Manager Humas Daop 9 Jember, kepada media, Senin (19/2/2018).

Meski begitu, kata Lukman, masih banyak perlintasan KA liar dan tak berpalang pintu yang ada di wilayah paling ujung Timur Pulau Jawa ini. Total saat ini masih ada 256 perlintasan liar yang dibuka masyarakat sendiri.

“Yang kita tutup itu perlintasan dibawah 2 meter. Ini sesuai dengan UU 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian. Harusnya perlintasan tak dibuat sebidang. Harus dibuat underpass atau flyover. Tapi kan susah dan mahal,” tambahnya.

Sementara untuk perlintasan liar yang lebih dari 2 meter, PT KAI Daop 9 Jember akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait. Ini sebagai antisipasi gejolak sosial di masyarakat saat penutupan perlintasan liar tersebut.

“Sedangkan yang lebih 2 meter kita koordinasi dengan pemerintah terkait cq Dishub masing-masing kota dan kabupaten. Kita tidak berjalan sendiri. Soalnya (penutupan) pasti ada dampak sosial ke masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, kesadaran masyarakat saat melintas di perlintasan liar disayangkan oleh salah satu anggota Rail Fans Banyuwangi, Dwiko. Menurutnya, masyarakat lebih baik mengalah memutar agak jauh ke perlintasan KA resmi. Meski memutar, tapi keselamatan saat berkendara terjamin.

“Kalau pun terpaksa melalui perlintasan liar ya harus tengok kanan kiri, apakah ada kereta yang melintas apa tidak,” ujarnya. (Bi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *