Banyuwangi Minim Terpapar Covid 19, Berkat Dukungan Polresta Banyuwangi

  • Whatsapp
foto : Kapolresta Banyuwangi, Kombes pol Arman Asmara Syarifudin (Abi beritalima.com)

BANYUWANGI, beritalima.com – Provinsi Jawa Timur saat ini menjadi wilayah dengan kasus COVID-19 terbanyak ketiga di Indonesia. Pada Kamis, (4/6) kemarin, Jatim tak lagi tercatat sebagai provinsi dengan tambahan kasus terbanyak se Indonesia. Dilansir dari situs Covid19.go.id, Jatim hari ini mencatat 90 kasus tambahan, tertinggi ketiga se-Indonesia. Tambahan sebanyak 90 kasus membuat total kasus Virus Corona di Jatim menjadi 5.408 kasus, dan Banyuwangi data di (corona.banyuwangikab.go.id) sebanyak 9 positif, 33 PDP, 852 ODP.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin menyebut ada sejumlah hal yang bisa dilakukan agar kasus penularan COVID-19 di Banyuwangi bisa ditekan. Salah satunya dengan pengoptimalan 34 Kampung Tangguh Semeru. Dari 34 Kampung Tangguh Semeru terdapat 6 Kampung tangguh yang di dalamnya ada yang positif Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Polresta Banyuwangi mendapatkan apresiasi dan penilaian yang bagus dari Tim Asistensi dan Monitoring Penerapan Kampung Tangguh Semeru (Sehat, Aman, Tertib, dan Rukun) dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) oleh Kabidkum Polda Jatim Kombes Pol Drs. Adi Karya Tobing, S.H., M.H. pada Kamis (6/4) kemarin, yg terpapar minim walaupun potensi sangat besar karena berdekatan dengan Bali,” kata Kapolresta Banyuwangi.

Kapolresta Banyuwangi lebih lanjut menambahkan bahwa ada penambahan terhadap Klaster Tegaldlimo, dengan adanya Kampung Tangguh Semeru ini, orang-orang yang berada dalam Klaster Tegaldlimo itu mendapatkan apa penanganan, 3T: testing, tracking, dan treatment. Isolate di Banyuwangi hal ini kita kerjakan dengan baik dan tidak ada penambahan ODP

“Kita mempunyai Aplikasi Aman Covid-19 yang bekerjasama dengan Dosen Stikom, Stikes yang tergabung dalam organisasi Panca Warna Blambangan. Dengan aplikasi tersebut kita bisa memantau pergerakan semua masyarakat yang positif, yang PDP dan ODP, karena aplikasi berbasis google map, apabila pengguna yang seharusnya stay at home atau karantina mandiri keluar rumah akan terpantau oleh operator dan operator akan menginformasikan titik koordinat posisi keberadaan yang bersangkutan kepada petugas dengan demikian maka Bhabinkamtibmas, Babinsa, Petugas Kelurahan dan Gugus Covid akan dengan cepat menjemputnya untuk dilakukan karantina, selain itu dalam aplikasi bisa terdeteksi tingkat kesehatan pengguna”, terang Kapolresta Banyuwangi.

Selain di Kampung Tangguh Semeru aplikasi Aman Covid ini bisa diterapkan di daerah lain, hal ini akan lebih efektif untuk memantau pasien yang positif, PDP, dan ODP agar tidak keluyuran dan menyebarkan virus. Pasien yang bersatutus positif, PDP, dan ODP diwajibkan setiap 30 menit untuk melakukan pelaporan dengan face scaning, untuk mengetahui dan memantau keberadaan pasien tersebut apakah benar-benar melakukan karantina mandir atau stay at home atau tidak. Aplikasi bisa di download via https://amancovid19.com/.

Dalam Aplikasi Aman Copid untuk memantau potensi penularan covid-19 antara lain Variabel pengukuran org resiko tertular dan menulari, Potensi tertular di dlm dan diluar rumah, Potensi tertular dalam pekerjaan, Memunculkan perkiraan daya tahan tubuh pengguna aplikasi, Rekaman pergerakan individu, Rekaman pernah kontak dgn ODR, ODP, PDP, Penderita.

“Saya kira bisa diterapkan di Banyuwangi. Jadi misalnya RW X di Kelurahan Y, di situ kita mendirikan Kampung Tangguh Semeru, ada yang positif, ada yang PDP, ODP, semua mengunduh aplikasi tersebut. Dia ke mana-mana bisa dimonitor. Ada ternyata orang PDP jalan-jalan, segera nanti ditelepon petugas di pos sehingga ketahuan, atau mungkin dia bisa WhatsApp ketika kurang makan, kurang olahraga, kurang motivator psikolog,” jelas Kombes Pol Arman.

Tak hanya itu, Kapolresta Banyuwangi mengatakan di sisi kuratif, pihaknya juga terus berbenah. Polri juga telah menambah bantuan untuk rapid test, kita perhatikan kesehatan anggota, berikan istrahat yang cukup, vitamin dan olahraga yang cukup. Ada anggota yang sakit turun tangan, Karena bagaimana akan memberikan pelayanan kepada masyarakat jika anggota sakit. Sesuai protokol WHO jika ada cluster baru maka harus ditutup, bagaimana jika kantor polisi harus tutup?

“Di Polri ada penambahan rapid test, ada penambahan PCR, ada penambahan tenaga medis. Ini dari sisi kuratifnya kelihatan. Dari sisi pencegahan, kita sudah menyiapkan Kampung Tangguh Semeru bersama stake holder dan masyarakat. Saya berharap ini akan simultan semuanya, pemerintah daerah di depan kita dorong, insyaallah saya kira dalam 2 minggu ke depan kita evaluasi hasilnya seperti apa. Mudah-mudahan seperti yang kita harapkan,” harap Kapolresta Banyuwangi.(bi)

beritalima.com

Pos terkait