MADIUN, beritalima.com- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk penggalian potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Rabu 24 Oktober 2018.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pembukuan dan Penagihan Bapenda Kabupaten Madiun, Ari Nursurahmad, S.Sos, ini merupakan salah satu program Bapenda selaku koordinator pendapatan.
“Ini kita melaksanakan program Bapenda selaku koordinator pendapatan. Terutama PAD. Kita laksanakan intensifikasi dengan OPD penghasil. Jadi kita melaksanakan intensifikasi maupun extensifikasi tidak lepas dari dasar pemungutan sesuai undang-undang (Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah-red),” terang Ari.
Menurutnya lagi, koordinasi dengan tim intensifikasi sangat penting agar disepakati untuk bisa menyajikan. “Kita khan berusaha dengan cara koordinasi seperti kita laksanakan saat ini dengan tim intensifikasi PAD. Jadi kita harus bisa menyajikan potensi PAD yang riil,” tambahnya.
Angka, menurutnya, harus berdasarkan data. Itu tujuan dalam rakor ini. Selain itu, untuk merapatkan barisan biar nanti dalam menganggarkan juga berdasarkan data.
“Itu intinya. Sehingga dari situ kita bisa mengoptimalkan potensi PAD. Bisa mengoptimalkan, bisa menaikkan target dengan perkembangan perekonomian dan perkembangan wilayah. Itu harus diikuti dengan perkembangan pajak daerah atau restribusi dari fasilitas yang disediakan untuk wajib restribusi,” paparnya.
Untuk 2019, menurut Ari, pemasukan masing-masing OPD dari sektor PAD tidak sama. “Untuk penganggaran, kita berpatokan pada tahun sebelumnnya. Akan tetapi selain dari realisasi, kita juga harus menyajikan secara riil secara data. Jadi target yang muncul itu karena data,” pungkasnya.
Hadir dalam rakor ini yakni perwakilan OPD. Khususnya OPD penghasil PAD. (adv/ajn/Dibyo).
Ket.Foto: Ari Nursurahmad, S.Sos (kiri).