Batu Empedu, Bagaimana Menghadapinya?

  • Whatsapp

Oleh:
DR,dr.Robert Arjuna FEAS*
Ada cerita yang dicerita olah pak Robinson bahwa dia sudah didiagnosa oleh dokter Surabaya bahwa dia sakit batu empedu, berhubung dia sebagai pembicara dan narasumber seminar penyakit dalam di jakarta
Maka diapun berangkat kesana, setiba di Juanda perut kanan sakit berat dan muntah,lalu masuk ke Rumah Sakit Siloam oleh dokter didiagnosa sakit batu empedu pecah,sempst coma san dirawat di ICU untuk observasi,oleh istrinya besok hari diterbangkan ke RS Gleaneagles Singapore ,lalu segera dilakukan operasi angkat batu empedu bersama empedunya,Lain cerita oleh Bu Merry 56 tahun gemuk dari solo semulanya didiagnosa batu empedu & dilakukan penembakan laser tapi batunya tak pecah terpaksa operasi dilakukan di surabaya dengan kantong empedu diangkat juga.jadi sakit batu empedu jangan dipzndang remeh karena buat susah orang, mual muntah dan tak suka makan.

Batu empedu adalah endapan cairan empedu yang mengeras dan dapat terbentuk di sistem empedu (kantung empedu atau saluran empedu). Kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir di sisi kanan perut, melekat di bawah hati. Kantung empedu menampung cairan empedu yang dibentuk hati untuk dilepaskan ke duodenum (usus kecil). Ukuran batu empedu berkisar dari sekecil sebutir pasir hingga sebesar bola golf. Seseorang bisa memiliki hanya satu atau lebih batu empedu pada saat yang bersamaan. Seseorang yang mengalami gejala dari batu empedu biasanya memerlukan operasi pengangkatan kantung empedu.

RESIKO TERJADI EMPEDU :
1. Wanita lebih banyak dibandingkan pasien pria.
2. Berusia 40 atau lebih
3. Kelebihan berat badan atau obesitas
4. Usia produktif (belum menopause)
5. Memiliki riwayat keluarga dengan batu empedu
6. Kurang bergerak atau jarang berolahraga
7. Makan makanan tinggi lemak
8. Makan makanan tinggi kolesterol
9. Makan makanan rendah serat
10. Menderita diabetes
11. Memiliki kelainan darah tertentu, seperti anemia atau leukemia
12. Minum obat yang mengandung estrogen, seperti kontrasepsi oral atau obat terapi hormon
13. Memiliki penyakit liver
14. Memiliki penyakit usus seperti Crohn’s
15. Melakukan diet ekstra yang tidak sehat untuk menurunkan banyak berat badan dalam waktu singkat

JENIS BATU EMPEDU
1. Batu Kolesterol. Jenis batu empedu yang paling umum, berwarna kuning. Batu empedu ini terutama terdiri dari kolesterol yang tidak larut, tetapi mungkin mengandung komponen lain.
2. Batu Pigmen. Batu berwarna cokelat tua atau hitam ini terbentuk ketika empedu mengandung terlalu banyak bilirubin. Batu ini sering disebabkan oleh infeksi
3. Batu Campuran. Batu yang terbentuk dari komponen batu kolesterol dan batu pigmen

PENYEBAB BATU EMPEDU
1. Terlalu banyak kolesterol dalam empedu.
2. Tubuh membutuhkan empedu untuk pencernaan. Biasanya melarutkan kolesterol. Tapi bila tidak bisa melakukan itu, kolesterol ekstra bisa membentuk batu.
3. Bilirubin dalam empedu Anda yang berlebihan.
4. Kondisi seperti sirosis, infeksi, dan kelainan darah dapat menyebabkan hati Anda membuat terlalu banyak bilirubin.

GEJELA SAKIT EMPEDU
1. Sakit perut
2. Mual dan muntah
3. Nyeri pada ulu hati
4. Perubahan warna urine dan kotoran
5. Demam

DIAGNOSA PENUNJANG
1. CT-Scan perut
2. MRI
3. Tes Darah. Untuk menilai jumlah bilirubin dalam darah dan menilai fungsi hati.

KOMPLIKASI
1. Peradangan Kantong Empedu (kolesistitis). Kolesistitis menyebabkan rasa nyeri yang tajam di perut kanan atas dan disertai demam tinggi.
2. Penyumbatan Saluran Empedu. Batu empedu dapat menyumbat saluran empedu yang menyebabkan jaundice (warna kuning pada mata dan tubuh akibat penumpukan bilirubin yang berlebihan di darah). Kondisi ini dapat disertai infeksi yang merupakan kondisi yang serius.
3. Penyumbatan Saluran Pankreas. Sumbatan ini dapat menyebabkan radang pankreas (pankreatitis). Pankreatitis menyebabkan nyeri perut yang hebat dan konstan, biasanya memerlukan rawat inap.
4. Kanker Kantung Empedu. Orang dengan riwayat batu empedu memiliki peningkatan risiko kanker kantung empedu. Meski begitu, kanker ini sangat jarang terjadi.

PENGOBATAN
1. Nn operatif :Terapi non operatif dengan medikamentosa (obat) dapat diberikan pada penderita batu empedu tanpa gejala

2.Pembedahan (kolesistektomi) Kolesistektomi adalah operasi untuk mengangkat kantung empedu. Karena kantung empedu bukanlah organ vital, seseorang bisa hidup normal tanpanya. Ada dua jenis kolesistektomi:
1. Laparoskopi Kolesistektomi. Ini adalah operasi minimal invasif yang dilakukan dengan bantuan kamera dan monitor. Dokter bedah akan membuat tiga atau empat luka dengan ukuran 0,5 s.d 1,5 cm untuk memasukkan kamera dan instrumen. Keuntungan dari laparoskopi adalah ukuran luka yang lebih kecil, nyeri yang lebih ringan masa rawat yang lebih cepat.
2. Kolesistektomi Terbuka. Operasi ini biasanya dilakukan ketika kantong empedu meradang disertai perlengketan hebat atau terjadi komplikasi pada saat laparoskopi kolesistektomi

DASAR INDIKASI UNTUK OPERASI
1. Batu kantung empedu yang disertai gejala
2. Batu kantung empedu yang disertai penyakit diabetes
3. Ada kecurigaan keganasan pada pemeriksaan penunjang
4. Ada jaundice (kuning pada mata dan kulit)
5. Kolesistitis (radang kantung empedu)
Sekian dan semoga bermanfaat
RobertoNews 1528《27.8.22(07..00)》
• Praktisi Dokter& Penulis ilmu Kesehatan

beritalima.com

Pos terkait