Bayi Hydrocephalus di Ternate Butuh Uluran Tangan‎ Dermawan

  • Whatsapp

TERNATE, beritalima.com -‎ Riski J. Tugubu, bayi laki laki berusia 1 tahun lebih itu‎ hanya tergeletak lemah di tempat tidur. Bayi se usia itu, seharusnya sudah mampu tengkurap dan bercanda. ‎Namun, akibat hydrocephalus (Pembesaran pada kepala karena cairan), Riski, yang tinggal bersama sang ayah dan bundanya di kos – kosan Nurjana Dua, beralamat di Kelurahan Sasa, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara (Malut).

Riski hanya bisa terbaring diam. Meski besar kepala yang tidak sebanding bentuk tubuhnya, ia terlihat tidak rewel.

“Walaupun dengan kondisi yang dideritanya, anak saya ini jarang menangis‎,”aku Rosita ibunda Riski, saat ditemui wartawan beritalima, di indikosnya, Kamis (1/9/2016).

Rosita mengaku, pada saat Riski baru lahir, dirinya dengan suaminya tidak begitu mengetahui soal penyakit yang diderita anaknya, ketika setelah berusia 5 (lima) bulan, Riski sakit dengan kondisi panas tinggi hingga akhirnya menimbulkan penyakit tersebut.

“Sebelumnya‎, anak saya pada waktu itu baru beranjak usia lima bulan, ia mengalami demam dan panas‎ tinggi akibat dari panas tinggi yang di derita Riski sehingga menimbulkan penyakit tersebut,”tuturnya.

Ayah bayi malang ini, Ilham Manaf (28), yang masih berstatus sebagai  mahasiswa di salah Universitas ternama di Kota Ternate hanya mampu membawa Riski berobat ke Puskesmas terdekat namun saat di arahkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), ilham mengaku tidak punya biaya.

“‎Pihak puskesmas sudah menyarankan kita untuk bawa ke rumah sakit. Namun, kami ada masalah keuangan, jadi tidak mampu lagi ke RSUD,”terang Ilham.

Dengan kondisi seperti ini, Keluarga Ilham, yang tinggal di kos – kosan itu, sangat memerlukan uluran tangan dari pemerintah setempat (Kota Ternate, red), agar dapat membantu agar bisa melakukan operasi di RSUD yang memakan biaya yang cukup besar hingga puluhan juta rupiah.

“Saya bingun memikirkan persiapan biaya nanti, karena hanya mengandalkan fasilitas Jamkesda dan itu pun tidak cukup untuk biaya opersi ke RSUD nanti. saya bersama istri hanya bisa berharap pihak pemerintah semoga dapat membantu,”pintanya.

Riski anak pertama dari ilham dan Rosita, sudah berusaha dengan pengobatan tradisional. Namun, kondisi anaknya masih kondisi seperti itu.

“Kami sudah coba kesanaa kemari untuk pengobatan tradisional tetapi hasilnya belum berubah. Untuk itu, jalan satu – satunya harus di bawa ke rumah sakit,”tandasnya. (ssd)‎

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *