Malangkabupaten, beritalimacom— Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) yang terletak di dusun Glatik, Desa Toyomarto, Singosari, Kabupaten Malang, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah naungan Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan berdiri sejak tahun 1982 tersebut, rupanya kurang bersinergi dengan warga sekitar, pasalnya BBIB tersebut belum ada kontribusi ke masyarakat sekitar desa.
Dikemukakan oleh salah seorang dari warga Toyomarto yang tidak mau namanya di mediakan bahwa sejak didirikannya BBIB singosari, belum pernah sekalipun berkontribusi dalam hal bantuan pengembangan sarana dan, atau Prasarana Umum yang merupakan kewajiban dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), yang sebenarnya wajib dilakukan oleh badan usaha untuk masyarakat sekitar.
“Selama ini masih belum ada kontribusi masuk ke warga kita,” ungkap salah satu warga kepada beritaimacom.
Saat di Konfirmasi Beritalima BBIB Singosari mengatakan,Bahwasannya BBIB Singosari memang tidak pernah memberikan bantuan kepada Masyarakat Desa Toyomarto pada khususnya yang berupa pembangunan fisik yang bisa dirasakan langsung oleh semua pihak.
Namun BBIB Singosari terkadang bekerjasama dengan pihak lain hanya memberikan Penyuluhan gratis terhadap Kelompok-kelompok tertentu yang ada di sekitar BBIB Singosari, khususnya Desa Toyomarto.
Menurut Sarastina Kepala Informasi dan Pemasaran BBIB Singosari menegaskan bahwa pihak BBIB tidak pernah memberi bantuan materi kepada masyarakat, namun bentuk sosial hanya memberikan penyuluhan.
“Kami memang tidak memberikan bantuan berupa mater, tapi lebih kepada penyuluhan, itupun kalau ada pihak terkait yang mengajak kerjasama kami, tapi terkadang apabila stok rumput yang ada di BBIB Singosari di rasa lebih dari cukup atau melimpah ruah, kadang Kami membaginya dengan Peternak di sekitar BBIB”, imbuhnya. (ham)