SURABAYA, beritalima.com – Sehari menjelang Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur didemo sekelompok massa di kantornya, di Jalan Kertajaya Indah Timur IV/5 Surabaya. Massa dari “Gerakan Bersama Rakyat (GEBER) Jatim” itu menuntut transparansi keuangan dan perubahan pengurus KONI Jatim.
Mereka yang jumlahnya puluhan orang, mulai berdatangan pukul 11.00, Senin (13/3/2017), dan sempat memacetkan arus lalulintas depan kantor KONI. Selain membentangkan spanduk dan membagikan selebaran, mereka pun sempat berorasi menuntut pergantian pengurus lama dengan pengurus baru.
Spanduk yang mereka bentang bertuliskan ”Semoga KONI Periode 2017-2021 Di Tangan Pimpinan Baru, Bukan Pimpinan Dan Wajah Lama, Untuk Menuju KONI Lebih Berwibawa Dan Berprestasi”.
Dalam pernyataannya, Koodinator GEBER, Amak Junaedi, meminta agar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim segera memeriksa keuangan KONI Jatim mulai tahun 2012 sampai 2016.
Selaku pihak yang ingin KONI bersih dari oknum, pihaknya menyatakan siap membantu memberikan data-data terkait adanya dugaan penyimpangan keuangan KONI Jatim.
“Terkait dugaan penyimpangan, saya akan beberkan nanti saat dipanggil Kejati Jatim. Laporan sudah saya masukkan Jumat (10 Maret 2017) kemarin,” teriak Amak di depan Kantor KONI Jatim, Senin (13/3/2017).
Menurutnya, dugaan penyimpangan terjadi di beberapa kegiatan, di antaranya waktu PON di Bandung, dan dan pada pelatihan dan pembinaan di masing-masing cabang olahraga. “Bukti-bukti sudah saya laporkan ke Kejati Jatim,” tandasnya.
Dikemukakan, dia tidak ada tendensi apapun, kecuali hanya ingin KONI Jatim transparan dan terbuka, khususnya dalam pengelolaan keuangan. Dia ingin KONI Jatim lebih maju, karena KONI merupakan organisasi umum, bukan milik kelompok tertentu.
Dia berharap, dalam Musorprov KONI Jatim yang digelar tanggal 14-15 Maret 2017 ada perubahan di tubuh KONI Jatim, dan diurus oleh orang baru yang paham organisasi keolahragaan, bukan diisi orang-orang lama yang tidak paham olahraga.
“Ini bukan soal sentimen politik, bukan suka atau tidak suka terhadap Airlangga Satriagung selaku Ketua, saya hanya ingin ada kepengurusan baru di periode 2017-2021 untuk menuju KONI lebih berwibawa dan berprestasi,” tegasnya.
Amak bersama masyarakat peduli prestasi olahraga Jatim ini menyatakan ingin Musprov KONI Jatim berlangsung dengan fair, dan menghasilkan pengurus yang benar-benar mengerti dunia olahraga serta mampu membesarkan KONI Jatim, bukan malah hidup di KONI Jatim.
“Kalau Musorprov tidak berjalan fair, lebih baik ditunda dulu. Sekarang saja syarat pendatang baru yang hendak mendaftar ada yang dipersulit. Harusnya tatibnya tidak dipersulit untuk pendatang yang baru,” ungkapnya.
“Kalau ada calon yang potensi silakan daftar. Memilih atau tidak memilih, itu hak pemilik suara, bukan kewenangan panitia untuk mengatur dan membatasi calon,” tambahnya.
Untuk diketahui, saat ini bursa calon Ketua KONI Jatim Periode 2017-2021 terdiri dari Mantan Kapolda Jatim Irjan Pol (Purn) Anton Setiadji, Erlangga Satriagung, mantan Ketum PSSI, La Nyalla Mattalitti, dan Ketua Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Marzuki Rofi’i.
Sementara itu tentang GEBER, organisasi ini terdaftar pada 28 Mei 2005, yang terdiri dari LSM, Ormas, OKP, dan Parpol non parlemen di Kabupaten Sidoarjo. Pembentukan GEBER dimaksudkan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat serta penanganan korupsi di Kabupaten Sidoarjo.
GEBER berperan aktif dalam suksesnya pembangunan dan kekondusifan Pemerintah Jawa Timur. Lembaga pendukung di antaranya FAKAS, Satu Darah, Partai Demokrasi Pembauran, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Karya Perjuangan, Partai Merdeka, Partai Persatuan Nadhlatul Ummah Indonesia, Partai Peduli Rakyat Indonesia, hingga Partai Barisan Nasional. (Ganefo)