BANYUWANGI, beritalima.com -Kemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, tak hanya dilakukan oleh paslon semata. Namun dibelakangnya, ada relawan yang berjibaku mengenalkan dan memenangkan paslon di wilayah/daerah tertentu.
Salah satunya adalah Konco 17 Agustus (Kontag) 45 Banyuwangi. Relawan yang terdiri dari para dosen, karyawan, mahasiswa, guru, dan alumni dari lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (Perpenas) Banyuwangi ini, berusaha keras memenangkan pasangan cagub-cawagub Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno.
“Berbagai pertimbangan dan evaluasi atas kinerja atau prestasi pasangan kandidat, kita memutuskan Gus Ipul dan Mbak Puti adalah pasangan yang paling tepat. Keduanya kita pilih dan yakini dapat melakukan perubahan berkelanjutan demi semakin berkembangnya Jawa Timur,” ujar Mahfud, Ketua Kontag 1945 Banyuwangi, kepada media, (25/5/2018).
Berbagai upaya dilakukan untuk melakukan sosialisasi dan Pemenangan Paslon nomer urut dua ini. Antara lain, turun langsung ke masyarakat, menyentuh langsung seni budaya dan adat, serta komunitas pertanian.
“Kita terjun langsung di desa-desa. Di Kemiren kita gelar gesah budaya Using bersama komunitas pelaku Kesenian Barong “Sapu Jagad”. Selanjutnya kita juga terjun langsung di Desa Balak, Kecamatan Songgon bertemu dengan musisi ‘Balak Ethnic Percussion’,” ujar Lucky Martini, salah satu relawan Kontag 45,
Dalam sosialisasi tersebut, para komunitas yang berjuang untuk seni dan budaya lokal ini sangat mendukung program paslon nomer urut dua ini. Mereka mengharapkan program seribu desa wisata (Seribu Dewi) diwujudkan ketika keduanya terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
“Program ini sangat mengena untuk desa di Banyuwangi yang menggalakkan pariwisata. Kami ingin desa seperti Kemiren ini menjadi jujugan wisata. Kami akan bisa hidup dengan tradisi kami yakni Barong,” ujar Sucipto, Ketua Kesenian Barong Sapu Jagad di Kemiren.
Tak hanya seni budaya, Kontag 45 juga menyasar para petani buah naga di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Berbagai program pro petani juga dibeberkan seperti pemerataan ekonomi masyarakat yang jauh dari kota dengan membangun agropolitan, memberdayakan kearifan lokal, petani jadi mandiri.
“Kita harapkan janji Gus Ipul dan Mbak Puti tidak meleset. Kami yang ada pelosok berharap pembangunan untuk masyarakat petani diprioritaskan,” ujar Samsul, salah satu petani buah naga di Songgon. (Bi)