BEI Bersama KSEI, Indonesia SIPF dan OJK Gandeng Media Lawan Investasi Bodong

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Kantor Perwakilan (KP) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur, bersama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Indonesia SIPF (Securities Investor Protection Fund), Kamis (06/06/2024) kemarin menggelar media gathering.

Kegiatan yang diikuti sekitar 30 wartawan dari berbagai media ini menghadirkan narasumber Ruth Yendra Indriyatmi selaku Kepala Unit Edukasi Layanan Jasa Investor KSEI, Febindra Hari Sutejo selaku Kepala Satuan Pemeriksa Internal dan Kepatuhan Indonesia SIPF, dan Donny Eko A sebagai Analis Senior OJK Provinsi Jawa Timur.

Kepala KP BEI Jawa Timur Cita Mellisa mengatakan, tujuan dari kegiatan ini memberikan pemahaman pada wartawan bahwa Pasar Modal Indonesia adalah tempat yang aman dan terpercaya bagi masyarakat untuk berinvestasi, sehingga diharapkan dapat membuat berita positif, dan masyarakat tidak lagi berinvestasi pada tempat-tempat yang belum jelas dari sisi legalitas maupun regulasinya.

Ditekankan oleh Cita, Pasar Modal Indonesia merupakan salah satu pilihan tempat berinvestasi yang aman dan terpercaya bagi masyarakat karena merupakan industri yang telah memiliki sejumlah regulasi untuk meminimalisir dan menanggulangi kerugian akibat penipuan investasi.

Analis Senior OJK Jatim Donny Eko menyampaikan, kerugian masyarakat akibat investasi bodong (ilegal) di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Data di OJK menyebutkan, kerugian masyarakat akibat investasi bodong dari tahun 2017 sampai 2023 sebesar Rp139,67 triliun.

Menurutnya, berbagai modus penipuan telah mengelabui masyarakat yang pada umumnya belum memiliki literasi keuangan yang baik. Modusnya mulai dari arisan bodong, koperasi simpan pinjam, hingga yang terbaru kasus investasi bodong yang melibatkan 3 selebgram ternama di Surabaya dengan jumlah kerugian mencapai Rp4,8 miliar.

Modusnya menawarkan investasi dengan keuntungan yang menggiurkan hingga masyarakat banyak tertarik. Sehingga, investasi yang seharusnya manjadi alat untuk membantu mensejahterakan masyarakat malah dijadikan alat penipuan bagi para oknum tidak bertanggungjawab.

Tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi (inklusi) tidak dibarengi dengan pemahaman soal pengelolaan keuangan yang baik (literasi), sehingga sering dimanfaatkan pelaku investasi bodong untuk mencari keuntungan. Hal ini dikhawatirkan akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi.

Ini merupakan tugas dan tantangan bagi para regulator dan pelaku industri jasa keuangan untuk bisa menanggulangi kasus investasi bodong dan menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi, tentunya pada produk investasi legal dan terpercaya.

Salah satu cara yang dapat ditempuh yaitu dengan melaksanakan edukasi secara masif kepada masyarakat tentang investasi yang aman dan terpercaya.

Selain mensosialisasikan itu pada media, di hari yang sama KP BEI Jatim, bersama PT KSEI dan Indonesia SIPF juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi pada pelaku industri, yakni Training of Trainer (ToT) bagi karyawan Anggota Bursa (AB).

Febindra Hari Sutejo dan Ruth Yendra Indriyatmi pada intinya menyampaikan, pelaksanaan ToT bagi karyawan AB dilakukan dengan tujuan untuk memberikan update informasi terkait perkembangan infrastruktur mekanisme perlindungan investor yang ada di KSEI dan Indonesia SIPF.

Informasi yang didapat tersebut diharapkan bisa disampaikan kepada nasabah dan calon nasabah AB agar bisa semakin yakin dan percaya untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. (Gan)

Teks Foto: Analis Senior OJK Jatim Donny Eko ketika paparan di acara yang digelar KP BEI Jatim di kantornya, Kamis (06/06/2024)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait