SURABAYA, beritalima.com | Kelompok millenial Jawa Timur disebut gemar merantau. Ini disampaikan Fungsional Statistis Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Sunaryo, berdasarkan hasil Pendataan Long Form Sensus Penduduk (LF SP2020).
“Berdasarkan hasil Pendataan LF SP2020, terdeksi bahwa millenial Jawa Timur gemar merantau,” ujarnya saat merilis terkait data kondisi migrasi di Jawa Timur pada LF SP2020 di Kantor BPS Provinsi Jatim di Surabaya, Senin (30/1/2023).
Disebutkan, hasil LF SP2020 menunjukkan angka migrasi seumur hidup di Jawa Timur mengalami peningkatan dalam 1 dekade atau 10 tahun terakhir. Demikian juga untuk angka migrasi risen, mengalami peningkatan dalam 4 dekade terakhir.
Menurut Sunaryo, pada SP1971 data angka migrasi seumur hidup mencapai 1,17%, atau sekitar 117 dari 10.000 penduduk Jawa Timur tinggal di luar tempat kelahirannya. Walau ada sedikit penurunan dibanding dekade SP2010, pada data LF SP2020 angka migrasi seumur hidup di Jawa Timur mencapai 2,36%.
“Dengan kata lain, dari 10.000 penduduk Jawa Timur ada sekitar 236 orang yang tinggal di luar tempat kelahirannya,” jelas Sunaryo.
Adapun untuk proporsi penduduk di Jawa Timur berstatus migran seumur hidup antar provinsi, terbesar generasi millenial, yakni sebesar 3,07%.
“Menurut data, terdapat sekitar 307 dari 10.000 penduduk generasi milenial di Jawa Timur merupakan migran seumur hidup antar provinsi,” ungkapnya.
Sedangkan migrasi risen, kata Sunaryo, pada SP1980 angka migrasi risen sebesar 0,79%. Angka migrasi risen cenderung berfluktuasi, dengan capaian tertinggi sebesar 1,12% pada SP1990.
Menurut hasil LF SP2020, angka migrasi risen di Jawa Timur sebesar 0,95, artinya pada 2022 sekitar 95 dari tiap 10.000 penduduk Jawa Timur bertempat tinggal di provinsi lain pada 5 tahun sebelumnya.
Sementara untuk proporsi penduduk di Jawa Timur berstatus migran risen antar provinsi terbesar juga berada pada generasi millenial. Menurutnya, ada sekitar 162 dari tiap 10.000 penduduk generasi millenial di Jawa Timur merupakan migran risen.
“Generasi yang lebih muda (post gen z, dan generasi z) memperlihatkan proporsi penduduk berstatus migran risen lebih tinggi dari pada generasi pre-boomer dan baby boomer,” pungkasnya. (Gan)
Teks Foto: Statistis Ahli Madya BPS Jatim Sunaryo.