Tiada tanda tiada pesan
sebagai warga NTT bekerja bekerja dan bekerja
angin deras menguyur dan banjir menghantam
laut mengamuk,derasnya arus mengalir Lembata dan sekitarnya
warga Adonara menderita dan berduka
kehilangan te4mpat dan sanak saudara
124 korban jiwa dan tiga belas ribu mengungsi
Presiden Jokowi terjun la gsung ke lapangan
melihat rakyat kita sedang menderita
presiden menetes air mata di bumi adonara
Ibu ibu menangis histeris
sungguh pilu terasa menusuk kalbu
anak anak tak bisa sekolah
kehidupan porak poranda
bunyi dan longsor atap rumah terbang kemana mana
mereka lapar kehilangan tempat untuk berteduh
Kenapa bencana demi bencana melanda kita
apa kita ini penuh dosa dan noda
kita sedang ditampar Tuhan
mari kita berdoa dan berdoa
minta pengampunan dosa dan noda
Goresan : Hera Pelipurlara
Surabaya 10.4.21(14.28) Puisi ini saya abadikan untuk dikenang bahwa peristiwa bencana alam tak dapat kita duga karena semua itu kehendak Sang Ilahi, amin!
Dr. dr. Robert Arjuna MD PhD