Oleh :
Rudi S Kamri
Dalam suatu kesempatan bertemu dengan elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan para donatur yang sangat setia terhadap perjuangan PSI, saya ditanya oleh mereka bagaimana pendapat RSK dengan vonis bersalah yang dijatuhkan oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta ? Saya menjawab singkat : “Saya Bahagia”. Mereka terhenyak dan dari raut muka saya melihat mereka bingung dengan jawaban singkat saya.
Mengapa saya bahagia, karena dengan kekonyolan BK DPRD DKI Jakarta menjatuhkan vonis bersalah kepada William, secara tidak sadar mereka para setan koruptor dan mafia busuk anggaran DKI Jakarta yang selama ini ngumpet, secara tidak sengaja telah menampakkan batang hidungnya. Semua orang waras tahu bahwa kasus “Pengadilan” terhadap William adalah dagelan tidak lucu yang penuh rekayasa. Dan semua orang tahu hal ini adalah pesanan dari persekutuan para maling uang rakyat yang selama ini tidak tersentuh publik.
Persekutuan mereka sudah pasti merupakan kolaborasi jahat antara pihak eksekutif dan legislatif di DKI Jakarta. Zona aman dan nyaman mereka terkoyak-koyak dengan kehadiran William dan kawan-kawan. Sudah pasti mereka akan berupaya keras membungkam William dan kawan-kawan dengan segala cara. Setelah mem”BK”kan William saya prediksi mereka akan terus berupaya keras menggergaji anak-anak muda PSI dengan segala cara. Dan ini yang harus diantisipasi dengan cermat oleh PSI.
Namun saya yakin, upaya mereka tidak akan pernah berhasil. Saya prediksi sanksi yang akan diterima William maksimal hanya peringatan keras dari Pimpinan Dewan. Tidak lebih dari itu. Meskipun mereka sedang berpikir keras untuk mencari celah menghukum William, namun saya yakin usaha jahat mereka akan sia-sia. Disamping mereka tidak didukung oleh amunis konstitusional, dukungan rakyat terhadap William dan kawan-kawan juga membuat mereka tidak berdaya.
Jadi William dan PSI tidak perlu berkecil hati, karena dengan kejadian ini PSI serta merta mendapat dukungan deras dari publik. Bukan hanya di level DKI Jakarta tapi sudah mengalir dukungan deras secara Nasional. Amplifikasi dari rakyat melalui “power of sosmed” membuat dukungan untuk PSI meluas ke seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia. Hal ini merupakan deposito besar bagi PSI yang apabila bisa dikelola dengan baik akan bisa dicairkan pada Pemilu 2024 nanti. Momentum ini merupakan ‘blessing in disguise’ atau berkah dibalik bencana bagi PSI.
Hal ini yang sepertinya diluar prediksi dari para “lawan PSI” yaitu persekutuan para maling uang rakyat di DKI Jakarta tersebut. Karena kebodohan mereka sendiri, tekanan dan serangan mereka terhadap PSI cq William ternyata berbalik menghantam keras arogansi mereka dengan seketika. Dan saya bahagia !!!
William dan adik-adik saya di PSI tidak perlu berkecil hati menghadapi masalah ini. Terus berjuang untuk menyuarakan kebenaran dengan lebih cermat dan terukur. Soliditas diantara anggota PSI harus semakin ditingkatkan. Dan yang terpenting saran saya untuk PSI jangan lagi melakukan kesalahan dan blunder yang tidak perlu seperti saat kampanye Pemilu 2019 yang lalu. Kesalahan fatal PSI dalam kampanye Pemilu lalu adalah pilihan masuk ke wilayah yang sensitif seperti poligami dan Perda Syari’ah dan dengan arogan menyerang kawan seiring.
Dengan modal dukungan masyarakat saat ini yang mencapai titik tertinggi mudah-mudahan dapat dikelola oleh elite PSI dengan rendah hati. Kalau elite PSI dapat dengan cerdas mengelola potensi besar yang dimiliki saat ini, saya haqul yakin PSI akan mampu menggilas dominasi partai-partai tua yang penuh intrik dan rekayasa.
PSI harus runduk pada genetika aslinya yaitu perjuangan anak muda, dengan demikian isu-isu milenial dan kekinian harus menjadi ‘core’ perjuangan utama. Isu pemberdayaan ekonomi kelas mikro dan menengah dengan sentuhan teknologi terapan yang sederhana juga bisa menjadi amunisi untuk meraih dukungan masyarakat di level grassroot. Dan untuk meraih dukungan masyarakat level menengah, keterlibatan aktif PSI dalam pelestarian budaya tradisi seperti #SelasaBerkebaya, #KamisNusantara dan gerakan budaya lain juga layak dipertimbangkan oleh PSI.
So, bangkitlah William dan kawan-kawan. Rakyat Indonesia bersama kalian !!!
Salam SATU Indonesia
01122019