BANDUNG, beritalima.com | Ribuan Ha persawahan di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur yang bergantung pada air hujan pasca jebolnya bendungan irigasi Sungai Cikondang empat bulan lalu kini terancam kekeringan. Sebagai antisipasi kemarau panjang, warga di sembilan desa yang terdampak gotong royong membuat
sodetan.
Jebolnya bendungan irigasi Sungai Cikondang pengatur pasokan air ke lahan pertanian seluas 1.007 Ha yang tersebar di Desa Cikondang, Cipetir, Cihaur, Cimanggis, Cisalak, Matak, Sukaharja, Sukamaju, dan Cibaregbeg itu diduga akibat penggerusan di bawah bendungan sehingga saat diterjang air bah, tidak mampu bertahan.
HM Yusuf (60) tokoh masyarakat Cisalak, ditemui di lokasi, Minggu (30/6/2019) mengatakan jika warga di sembilan desa dengan kesadaran masing-masing turun tangan membuat sodetan. Mereka merasakan dampak dari jebolnya bendungan irigasi Sungai Cikondang bukan hanya persawahan serta lahan pertanian saja yang kekeringan tapi juga mengalami krisis air. Pada lebaran lalu, saking sulitnya air, sebagian ada yang membuat sumur di tengah sawah. (Pathuroni Alprian)