Berani Jujur Itu Hebat

  • Whatsapp

beritalima.com | Jujur adalah salah satu solusi terbaik yang akan menyelamatkan karut-marutnya sistem demokrasi kita. Kerangka dasar demokrasi ada dalam kedaulatan rakyat, UUD ’45 dan Pancasila. Ada tiga pilar kebangsaan, yaitu kedaulatan politik, kedaulatan ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa salah satu unsur utamanya adalah penyelenggara negara yang harus bersih dan jujur.

Memang didunia ini tidak ada manusia yang sempurna, ia pasti pernah melakukan kesalahan atau mengalami kesialan juga. Tetapi kegagalan dan kesialan jangan dijadikan alasan, atau halangan untuk memperbaiki diri mencapai prestasi yang gemilang. Jika niat awal kita tulus ikhlas dan jujur.

Mencoba sesuatu yang baru adalah hal yang sangat penting dan wajib dilakukan oleh setiap orang jika ingin benar-benar menikmati kehidupan. Contohnya bekerja dengan sepenuh hati, membantu orang lain dan bekerja dengan sepenuh hati mengedepankan kejujuran.

Jujur merupakan sikap seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu atau pun fenomena tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada perubahan /modifikasi sedikit pun atau benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi. Sikap jujur merupakan apa yang keluar dari dalam hati nurani setiap manusia dan bukan merupakan apa yang keluar dari hasil pemikiran yang melibatkan otak dan hawa nafsu.

SDM handal, berdedikasi, kompeten akan menjadi aset negara Indonesia. Menjadi tak ternilai harganya jika dibarengi dengan pribadi yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan menjunjung tinggi kejujuran.

Kejujuran perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak kita. Baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan kehidupan sehari-hari di masyarakat. Sehingga kedepannya akan tertanam perilaku yang baik, generasi yang beraklak mulia, dan berguna bagi perkembangan mental para penyelenggara negara.

Sudah waktunya kita mempunyai seorang pemimpin yang mumpuni, penyelenggara begara yang berdedikasi, dan Kepala Daerah yang jujur. Pemimpin, penyelenggara negara dan Kepala Daerah yang mau berbakti, bekerja dengan sepenuh hati, demi masa depan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Bukan seorang pemimpin, penyelenggara negara, dan Kepala Daerah yang hanya peduli kepada dirinya sendiri, keluarga, dan kelompoknya saja.

Tulisan ini sengaja kami tayangkan lagi dihadapan pembaca setia Berita Lima, karena kami merasa sangat prihatin dengan karut marutnya tatanan berbangsa di negara kita. Prihatin dengan tingkah laku para penyelenggara negara dan Kepala Daerah yang korup. Juga sebagai pengingat bagi saya pribadi, warga masyarakat dan calon Kepala Daerah yang akan maju di bursa Pilkada serentak 2020. Pesan kami setelah terpilih nanti, mendapat kepercayaan dari masyarakat, utamakan kejujuran dalam menjalankan tugas-tugas negara. Jangan menggunakan prinsip aji mumpung, mementingkan diri sendiri, kelompok dan golongan.

Pemerintahan Joko Widodo pada periode kedua ini mencanangkan pembangunan Sumber Daya Manusia. Titik beratnya kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, dan melanjutkan pembangunan infrastuktur. SDM kita secara garis besar memang masih jauh tertinggal dengan negara lain. Apalagi kalau dibandingkan dengan negara maju, seperti Jepang, China, dan Amerika. Sehingga kita mau tidak mau harus meningkatkan pembangunan SDM, jika ingin menjadi bangsa yang unggul. Diperlukan revolusi mental Sumber Daya Manusia, terutama generasi muda calon penerus bangsa, yang akan menerima tongkat estafet kepemimpinan.

Regenerasi harus disiapkan sejak dini, alih teknologi juga perlu dipikirkan. Supaya 10, sampai 20 tahun mendatang yaitu di tahun 2040 kita sudah bisa berdikari. Berdiri diatas kaki sendiri membangun Indonesia Raya, sejajar dengan negara-negara maju .

Program pemerintah ini harus berhasil, mencerdaskan anak bangsa, pendidikan 15 tahun supaya generasi mendatang kompeten, melek teknologi, dan mampu bersaing di kancah internasional. Revolusi mental ini akan berhasil jika dibarengi dengan penyelenggara negara yang bersih dan jujur. Tanpa itu semua akan sia-sia belaka. Menjadi pepesan kosong, atau menjadi slogan yang tidak punya makna apa-apa.

Jadi kuncinya kalau kita mau menjadi bangsa yang unggul, harus membangun Sumber Daya Manusia, punya konseptor handal dan penyelenggara negara yang jujur. Karena kejujuran akan menjadi pelecut, dan pendorong semangat di dalam berbangsa dan bernegara untuk menuju cita-cita mulia. Yaitu bangsa yang maju, adil, rakyatnya hidup dengan damai dan sejahtera. Berani jujur itu hebat. Bagaimana pendapat Anda?

Surabaya, 23 September 2019

Cak Deky

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *