SURABAYA, beritalima.com | Inflasi month to month (m-to-m) gabungan delapan kota Jawa Timur pada Desember 2023 sebesar 0,29 persen. Sementara itu, inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,92 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Zulkipli, mengungkapkan itu di kantornya di Surabaya, Selasa (2/1/2024).
Pada level kota, lanjut dia, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Sumenep, yakni sebesar 5,08 persen, dan terendah di Banyuwangi sebesar 2,15 persen. Dijelaskan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2023 sebesar 117,59.
Disebutkan, penyumbang utama inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran, baik pada bulanan, tahun kalender maupun tahunan, adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Tiga komoditas utama penyumbang inflasi Desember 2023 secara tahunan adalah komoditas bahan makanan, yaitu beras, cabe rawit dan cabe merah,” tandasnya.
Menurutnya, faktor cuaca el nino dan curah hujan yang belum merata cukup mengganggu produksi komoditas pertanian tersebut.
“El Nino berkepanjangan serta curah hujan yang belum merata mengganggu produksi di beberapa daerah sentra produksi,” jelasnya.
Beras menjadi komoditas dominan penyumbang inflasi terbesar yaitu dengan persentase perubahan kenaikan harga sebesar 20,55 persen dan andil inflasi sebesar 0,83.
Selain itu, cabe merah juga menjadi komoditas dominan penyumbang inflasi terbesar dengan persentase perubahan kenaikan harga sebesar 36,22 persen dan andil inflasi sebesar 0,06.
Sedangkan daging ayam ras menjadi komoditas dominan penyumbang deflasi terbesar dengan persentase perubahan penurunan harga sebesar 3,22 persen dengan andil deflasi sebesar 0,03.
Dan telur ayam ras menjadi komoditas dominan penyumbang deflasi terbesar dengan persentase perubahan penurunan harga sebesar 9,29 persen dengan andil deflasi sebesar 0,07. (Gan)
Teks Foto: Kepala BPS Jawa Timur Zulkipli