Berdampak Buruk, Fahira: Indonesia Harus Segera Punya UU Minol

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Alasan utama banyak negara mempunyai aturan yang tegas dan jelas soal pengaturan Minuman Beralkohol (Minol) karena alkohol mempunyai dampak buruk terhadap masyarakat.

“Dampak buruk itu tak hanya menurunnya produktivitas masyarakat, tetapi juga biang penurunan kesehatan dan kenaikan tingkat kriminalitas serta kematian,” anggota DPD RI, Fahira Idris di Jakarta akhir pekan ini.

Fahira yang juga Ketua Gerakan Nasional Anti Miras ini mengungkapkan, sudah sejak lama banyak negara di dunia menyadari persoalan minol akan menjadi masalah sangat serius jika tidak diatur secara tegas dan jelas terutama dalam payung regulasi setingkat undang-undang (UU).

“Karena RUU Minol sedang berproses di Baleg, saya mau tekankan, RUU tentang Minol perlu hadir karena berkorelasi dengan soal produktivitas, kesehatan, kriminalitas dan kematian. Jadi, RUU ini untuk kepentingan nasional, bukan agama atau kelompok tertentu.”

Di banyak negara, kata Fahira, UU tentang Minol tegas dan jelas menjadi strategi utama guna mengendalikan dampak buruk minol. “Mengatur minol berarti kita sedang melindungi bangsa ini agar tidak ‘sempoyongan’. Minol sangat berkorelasi dengan sendi kehidupan masyarakat. Jika tidak diatur akan berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat,” kata dia.

Fahira mencontohkan, 2010 kerugian yang ditanggung AS akibat minol sekitar 249 miliar dollar. Sebagian besar kerugian karena menurunnya produktivitas akibat pekerja di bawah pengaruh alkohol saat bertugas.
Anggaran pelayanan kesehatan warga akibat penyakit yang dipicu minol 28 miliar dolar.

Kerugian sekitar 13 miliar USD harus ditanggung warga negeri Paman Sam itu akibat kecelakaan lalu lintas (pengemudi di bawah pengaruh alkohol). Pemerintah AS juga harus mengeluarkan uang lebih 25 miliardolar untuk mengadili berbagai tindak kejahatan (sistem peradilan) yang dipicu minol.

“Padahal AS termasuk negara yang sudah lama mempunyai aturan soal minol, tetapi hingga kini dampak buruknya masih harus mereka rasakan dan terus mereka coba kendalikan,” demikian Fahira Idris. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait