JATIM,beritalima.com- Beredarnya buku ajar IPS kelas 6 Sekolah Dasar (SD) yang disusun oleh Dra. Indriastuti, Drs. Sutrisnan Rochadi dan Dwi Suryanti, S.Pd menuai kecaman dari berbagai pihak. Pasalnya buku itu menjelaskan Ibu Kota Israel berada di Yerussalem padahal Kota tersebut merupakan wilayah Negara Palestina. Buku itu, kabarnya sudah tersebar di wilayah Tapal Kuda, seperti Lumajang, Jember.
Salah satu pihak yang mengecam beredarnya buku tersebut adalah Presidium Bakid Institute Jatim Mochamad Hisan. Dalam siaran persnya menjelaskan bahwa tidak seharusnya ditengah situasi dan kondisi yang memanas seperti sekarang, ada bacaan atau buku yang diterbitkan, terlebih disebarkan ke sekolah-sekolah
“Kami menyayangkan beredarnya buku itu, mestinya buku itu harus ditarik ulang untuk dilakukan revisi,” jelas Mochammad Hisan, Presidium Bakid Institute, Jumat (15/12/2017)
Lebih lanjut, Hisan menjelaskan, pihak Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Jatim harus bertindak tegas untuk memberikan sanksi keras kepada pihak penerbit
Dosen STIS Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang ini menambahkan bila Pemerintah tidak segera bertindak tegas dengan menarik buku dan memberikan sanksi pada penerbit, maka dikhawatirkan akan menambah suasana tidak kondusif.
Sebagaimana diketahui, wacana pemindahan Ibu Kota Israel dari kota Tel Aviv ke Yerussalem yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menuai berbagai kecaman dari seluruh umat Muslim dunia tidak terkecuali di Indonesia.(Ron)