Selat Malaka, 10 Mei 2019 (Humas Bakamla RI)— KN Tanjung Datu 301 yang dikomandani Kolonel Bakamla Capt. Nyoto Saptono, S.H., M.Si (Han), M.Mar . memanfaatkan kesempatan perjalanan berlayar ke India dengan terus mengasah kemampuan personel Calon Pengawak Baru, kali ini dalam latihan simulasi pengoperasian kemudi darurat, Selat Malaka, Jumat (10/5/2019).
Pada koordinat 1°48′,400 N 102°22′,750 E di perairan Malaka pukul 19.55 WIB, terdengar sirine tanda darurat, yang dibunyikan saat juru mudi mendapati indikator kemudi tidak bergerak saat steering diputar untuk merubah haluan. Divisi Jaga yang saat itu mendapat tugas jaga dengan juru mudi Serda Bakamla Rono melaporkan kepada Perwira Jaga Letda Bakamla Irfan Nafilah dan Kepala Kamar Mesin (KKM) Letkol Bakamla Maswir bahwa sistem kemudi anjungan mengalami trouble.
Laporan itupun diteruskan kepada Komandan kapal, yang memutuskan perlunya dilaksanakan prosedur peran kemudi darurat. Hal ini mengingat pada saat itu kapal berada di jalur pelayaran padat di Selat Malaka, sehingga perlu dilaksanakan tindakan cepat untuk menghindari tabrakan kapal.
Komandan kapal memerintahkan untuk dilaksanakan pengoperasian kemudi darurat yaitu sistem kemudi tangan dan melaksanakan komunikasi dengan kapal-kapal sekitar supaya menghindar dari KN Tanjung Datu 301 melalui radio komunikasi kapal pada channel 16.
Kru mesin dan kemudi dengan sigapnya langsung menuju buritan tempat sistem kemudi tangan, dan dengan arahan dari Letkol Maswir, dilakukan tahapan men-switch kemudi otomatis ke posisi tangan.
“Stop engine, kemudian tekan tombol mode selection switch pada steering stand (kemudi otomatis) ke posisi hand (kemudi tangan), sistem steering stand dimatikan atau posisi off, sesuaikan Gyro repeater di ruang kemudi buritan dengan master Gyro di anjungan, jalankan pompa hydraulic dan keran-kerannya sesuai dengan petunjuk, hidupkan mesin kapal dan gerakkan kemudi sesuai dengan perintah dari anjungan, lihat sudut kemudi dengan memperhatikan papan petunjuk sudut kemudi diatas kemudi,” jelas Letkol Maswir.
Dalam kesempatan usai simulasi dilaksanakan, Capt Nyoto mengatakan, “mereka adalah pengawak Indonesia Coast Guard yang harus terus dibina karena saya percaya Bakamla akan semakin besar. Untuk itu dibutuhkan pengawak kapal yang sigap, tangguh, profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengamanan dan keselamatan laut Indonesia”, katanya pula